Showing posts with label Institute ibu profesional. Show all posts
Showing posts with label Institute ibu profesional. Show all posts

Monday, June 22, 2020

Jurnal Minggu Ke-5, False Celebration




 
Sharing bersama mentor kali ini membahas mengenai kesalahan diri. Ini pertanyaan dari mentor saya :

  1. Untuk pekan ini, apakah bunda sudah menemukan kesalahan diri di bidang yg ingin bunda dalami (dalam hal ini HS)
  2. Setelah menemukannya, akan kita rayakan karena menemukan kesalahan diri itu tidak mudah.
  3. Kemudian bunda akan membuat rencana apa yg akan bunda lakukan agar hal tersebut tidak terjadi kembali 🙏

Pertanyaan sederhana namun tidak mudah menjawabnya. Meskipun sebelum pertanyaan tersebut diajukan saya sudah lebih dahulu merenung, metani kesalahan yang saya lakukan.

Akhirnya inilah kesalahan yang saya temukan dalam pengasuhan, terutama dalam menerapkan metode HS.

Saya kebetulan saat ini sedang konsultasi dengan ahlinya mengenai mindful parenting. 
Hal ini sangat mendukung kegiatan metode HS ini nantinya. Namun saya belum bisa maksimal fokus membersamai anak secara mindful. Belum hadir penuh, praktek minimal 1 jam per hari. Catat perkembangannya.

Rupanya ini sangat berpengaruh terhadap komunikasi orang tua dengan anak. Maka saya juga harus belajar tentang  komunikasi yang efektif.

Jika pada fase ini berhasil maka kegiatan pembelajaran selanjutnya akan lebih mudah.

Pada saat ini belajar tentang adab yang sudah saya jalankan. Alhamdulillah ini sudah berjalan cukup baik. Pembelajaran bisa dilakukan bersama ketiga anak saya,biasanya setelah sholat maghrib.
Kami duduk melingkar, saya bacakan hadist dari buku Adab Al-Mufrad. Anak-anak menyimak dan bertanya,diskusi. 

Jadi baru pelajaran adab dan terapi yang bisa dijalankan saat ini.

Eh iya...Mas A sudah ikut ujian kesetaraan paket B di PKBM,alhamdulillah lulus dan naik ke kelas 8.

Sungguh masih banyak sekali hal yang harus diperbaiki. Sambil jalan pelan² di lakukan. Mohon petunjuk Allah.

Masyaallah...memang benar jika kita sudah memutuskan sesuatu maka Allah akan bantu mencukupi kebutuhan ilmu dari arah mana saja. Ada saja jalan untuk memahami dan belajar tentang Homeschooling ini. Semakin mantabs dan pak suami juga mendukung penuh. Alhamdulillah.

Merayakan kesalahan?


Ya..saya merasa bersyukur telah menemukan kesalahan dalam proses belajar HS ini. Seperti diingatkan juga harus segera berbenah dan sungguh² dari sekarang jika tidak maka tuga selanjutnya akan lebih berat.

Selamat ya...menemukan kesalahan..ikhas menerima dan berusaha memperbaiki.

Rencana perbaikan


Akan memberikan waktu khusus untuk mindful parenting. 

Membuat kesepakatan jadwal belajar bersama anak.

Mungkin itu dulu,sengaja saya tidak mau banyak-banyak. Mengingat anak saya sedang masa detox. Dari schooling ke unschooling.
Sudah ada gambaran kurikulum namun belum saya terapkan secara penuh.

Harus terus mengamati..membersamai.

Demikian cerita jurnal ke-5
Terimakasih My mentor yang baik hati, dan penyabar. Barakallahufiikum












Monday, April 27, 2020

Aliran Rasa Kelas Kepompong


Bismillah..Alhamdulillah

Saya bersyukur atas apapun yang saya capai selama berlatih di kelas kepompong. Saya menghargai setiap upaya yang saya lakukan untuk konsisten berlatih menulis, juga berpuasa manajemen gadget dan emosi.

Thursday, April 16, 2020

Jurnal Pekan Ke-3





Alhamdulillah, puasa pekan  ke-3 bisa dilalui, meski tertatih. Bahkan sempat pecah dihari ke-2. 
Begitu tidak mudahnya mengelola emosi. 

Dukungan keluarga, sangat diperlukan. Jika suara saya sudah mulai naik, anak-anak dan suami serempak mengucap ''Laa taghdhab walakal jannah,'' yang artinya ''Jangan marah bagimu surga.'' Hadist Riwayat Thabrani.

Kali lain, kami sepakat kalau saya marah denda 1000 rupiah sekali marah. Maka, pada saat mau marah mereka akan berkata ''Seribu ... seribu.'' Biasanya tensi darah dan tonasi suara akan menurun pelan. Bukan karena takut kehilangan sejumlah uang, namun melihat kesungguhan mereka,  membuat saya eling.

Memang sering ora eling ya Mak? hehe...begitulah, semakin berusaha untuk bahagia, semakin kuat godaan dan gangguan. Apalagi musim wabah begini, luar biasaa penatnya. 

Berkat dukungan seluruh anggota keluarga, Alhamdulillah emosi lebih terkontrol. Saya pun menurunkan standar, tidak buru-buru ngepel, jika melihat lantai kotor, begitu juga dengan meja makan yang ada piring dan gelas kotor, misalnya. Biasanya akan ngomel panjang -pendek sambil membersihkannya. 

Sekarang mencoba santuy dibersihkan pelan-pelan, tidak ngoyo, walau jujur itu sangat mempengaruhi mood saya. Maunya semua bersih, dan rapih. Memasang standar terlalu tinggi membuat diri lekas lelah lahir batin, akhirnya susah mengontrol emosi.  

Kala semua anggota keluarga tinggal di rumah saja, senang tentunya, namun efeknya rumah cepat kotor, peralatan makan, dan minum lebih cepat kotor. Harus sering masak, karena tidak berani jajan di luar. Otomatis dapur, juga ruangan lain rapihnya tidak tahan lama. 

Bismillah, menurunkan standar bukan berarti tidak konsisten menjaga kebersihan, dan kerapihan rumah. Ini semata agar Emak bisa bahagia, dan tetap waras lahir dan batin. Juga bisa menjalankan tugas lain, dengan baik.

Terimakasih anak-anakku, dan My Hubby 💗


#Tantangan30hari
#Puasapekanke-3
#kelaskepompong
#bundacekatan
#institutibuprofesional

Wednesday, April 1, 2020

Tekadku; Gila Menulis

Bismillah,

Setelah mengalami masa buntu menulis, saya bertekad untuk ''Gila Menulis''. Gila menulis disini maksudnya adalah harus menulis apa saja yang mampu ditulis.



Dengan tekad demikian alhamdulillah hari ini berhasil menulis di blog sebanyak 2678 kata. Memang sih tulisan ala curhatan, tulisan receh, namun sekarang tidak ada yang receh bagi saya. Ada tekad memerangi rasa tak percaya diri dalam hal menulis. Kalau mau baca tulisan hari ini silakan buka Di sini ya..

Menulis adalah kebutuhan, maka harus dipenuhi setiap hari.
Menulis adalah menjaga kewarasan diri maka tak boleh ditinggalkan
Menulis adalah kebahagiaan, maka harus dilakukan
Menulis adalah latihan, maka menulislah

Banyak lagi alasan lainnya mengapa harus menulis. Tak perlu dibatasi oleh tema, tulislah apa yang ingin ditulis.

Karena ini latihan, belajar maka jangan bicara kualitas, kuantitas dulu saja dan frekuensinya dipersering.

saya mau bercerita mengapa saya bisa menulis sebanyak itu hari ini. Ceritanya tadi pagi saya libur memasak, maka saya memiliki banyak waktu untuk menulis. Tidak melulu menulis sebenarnya, karena harus menemani anak-anak mengerjakan PR, dan melakukan kegiatan domestik lainnya.

Sore ba'da Ashar saya baru semangat untuk memasak. Selama kurang lebih 1 jam 30 menit saya melakukan pekerjaan, memasak lauk, sayur, sambal. Beberes dapur, ngepel lantai seluruh ruangan.

Setelah itu saya mandi dan beristirahat, nah waktu istirahat itu saya gunakan untuk melanjutkan menulis. Jadi saya menulis tidak sekaligus, tadi pagi jam 9 sampai jam 11 Wib. Sore Jam 5- 6, dan Malam setelah makan malam dan mencuci piring.

Hemm..jadi bisa menulis sebanyak itu karena ada pekerjaan domestik yang ditinggalkan? Tidak apa-apa sih karena sudah ijin Pak Suami. Namun, tidak boleh sering-sering begini ya. Maunya semua pekerjaan domestik tetap jalan, begitu juga dengan menulis.

Berarti gila menulisnya belum afdol ya ini? hehe. Hari ini dimaklumi, lain waktu tidak boleh lagi.
Insyaallah.

#harike9
#tantangan30hari
#kelaskepompong
#bundacekatan
#institutibuprofesional

Tuesday, March 31, 2020

Melawan Rasa Wegah (Menulis)



Ini tantangan hari ke-8 kelas Bunda Cekatan. Setelah mengalami kebuntuan selama beberapa hari alhamdulillah hari berhasil menulis 1206 kata mengenai parenting. Tulisan tersebut bisa dibaca Di sini.




Memecah kebuntuan tidak mudah saya lakukan, berbagai cara sudah dilakukan namun tidak kunjung membaik. Kalau sudah begitu percuma dipaksakan, lebih baik tinggalkan dan cari kegiatan lain yang tidak ada hubungan.

Niatnya tadi hanya baca-baca mencari tulisan mengenai orang tua yang memiliki anak Homeschooling. Ya karena masa social distancing ini, anak-anak belajar dirumah, saya jadi tertarik mengenai HS lebih jauh. Teringatlah seorang Ibu hebat Ibu Kiki Barkiah. ketika di Google, alhamdulillah ketemu Blog beliau. Saya malah baru tahu kalau beliau juga menulis di Blog, selama ini hanya tahu beliau menulis buku. Makin kagum dengan beliau ini.

Membaca beberapa artikelnya, membuat saya teringat dengan anak perempuan kami. Yang memiliki karakter mirip dengan putri beliau, penurut. Setelah membaca sampai selesai saya jadi terinspirasi menulis kisah anak kami.

Saya menulis disela membersamai anak kami, dan sudah selesai tugas domestik, sehingga tidak menganggu kebersamaan dengan keluarga. Saya manfaatkan waktu rehat saya untuk menulis.

Saya tidak pedulikan kualitas tulisan, tanda baca, maupun alur cerita. Wah ini gak baik ya, sebenarnya, tapi yang utama saya menikmati proses menulis itu. Merasakan kebahagiaan, setelah beberapa hari kehilangan, maka hal lain saya abaikan.

Hampir saja saya menyerah, kalah sama wegah, menuruti rasa males menulis, memelihara kebuntuan, memakluminya sebagai hal yang wajar.

Bersyukur hari ini berhasil mengalahkan rasa wegah itu. Semangat menulis kembali hadir. Biarlah hanya menulis kisah anak-anak, bukan artikel ilmiah. Tidak membatasi tema mungkin ada baiknya, meskipun bukan jaminan semangat selalu menyala. Setidaknya memberi ruang kekebabasan berkarya kepada jiwa.

Satu lagi tulisan yang saya buat tadi malam, meskipun hanya receh semacam curhatan begitu, namun itu sangat berarti pada saat mengalami blog writing seperti ini. Hasil tulisan bisa dibaca Di Sini.

Strategi mendobrak blog writing dengan cara menulis hal-hal yang ringan, sedang, sampai berat, setelah semangat kembali pulih.

Dengan cara demikian insyaallah bisa tetap produktif menulis, dan  tidak stress. Karena diri ingin berkarya dengan bahagia, maka sebisa mungkin tidak jadi beban pikiran.

Semoga selalu bisa menulis dan berkarya tanpa tapi..aamiin.


#Day8
#tantangan30hari
#kelaskepompong
#bundacekatan
#institutibuprofesional


Monday, March 30, 2020

Manajemen Emosi; Puasa Pekan Ke-2





Bismillah, puasa pekan ke-2 dimulai hari ini, 30 Maret 2020. Sejak kemarin sudah merencanakan tema puasa. Tidak sulit memilih tema puasa kali ini, karena sudah paham hal-hal yang dapat mengganggu proses menulis. Selain godaan main sosial media, kondisi emosional juga sangat penting diperhatikan.  

Sunday, March 29, 2020

Ketika Semangat Menulis Tak Lagi Nyala


Bismillah, tantangan hari ke -6 ini saya merasa tidak berhasil menjalankannya. Hari ke-5 seharusnya satu artikel selesai, namun ternyata tidak. Masih berupa oret-oretan, belum diedit. Hari ini pun sudah hampir tengah malam, belum berhasil saya hasilkan satu artikel pun.

Mood menulis sedang turun, banyak faktor menjadi penyebabnya, lelah dan jenuh, membuat ide enggan dituang. Kalaupun dipaksa menulis, jadinya garing.

Sepertinya saya butuh sesuatu yang membuat semangat menulis kembali menyala. Apa ya, biasanya membaca buku tips menulis atau membaca karya orang lain, bisa membantu. Tapi kali ini tidak, masih saja buntu. Mencoba melawan tidak berhasil, akhirnya mencoba menikmati masa ini.

Ini benar-benar tantangan.

#Day6
#tantangan30hari
#kelaskepompong
#bundacekatan
#institutibuprofesional

Friday, March 27, 2020

Hasil Puasa Medsos; Satisfactory


Alhamdulillah puasa pekan pertama bisa dilalui, harus legowo jika hasilnya tidak mencapai level excellent. Ya, saya harus puas hanya mencapai poin tertinggi di level satisfactory. 

Thursday, March 26, 2020

Day 3



Tantangan hari ke-3, seharusnya saya mulai mencari  artikel untuk bahan menulis. Kebetulan artikel sudah ada, maka hari ini saya manfaatkan untuk kegiatan lain yang masih ada kaitan dengan kepenulisan.

 Besok insyaallah mulai mereviu artikel-artikel dan membuat outline penulisan artikel.



#day3
#tantangan30hari
#kelaskepompong
#bundacekatan
#institutibuprofesional

Wednesday, March 25, 2020

Tantangan 30 Hari, Menulis (2)


Day 2

Ini adalah tantangan hari ke-2, menulis artikel. Bagaimana progresny? Sedianya deadline menyelesaikan artikel adalah besok (26/03/2020). Namun bisa diselesaikan hari ini, lebih cepat dari rencana semula.. Alhamdulillah, bahagiaa #1.

Tuesday, March 24, 2020

Tantangan 30 Hari, Menulis (1)


Tantangan 30 Hari





Bismillah tugas tantangan 30 hari di kelas kepompong hari ini dimulai. Tantangan yang saya pilih adalah menulis, minimal 2 artikel dalam 1 minggu.

Jadwal yang sudah saya susun adalah :

Hari ke-1 : Tentukan tema kemudian mencari dan mengumpulkan artikel literatur sesuai tema
Hari ke-2 : membaca dan mereviu artikel, membuat out line
Hari ke-3 : Kembangkan outline, menulis, edit, dan posting

Tema besar : Green Marketing dan Green Behavior
Jumlah kata : minimal 500 kata

Jadwal ini tidak mengikat, misalnya hari pertama setelah mengumpulkan artikel, maka boleh langsung di reviu atau menunggu hari berikutnya.

Intinya sedikit fleksibel yang penting hari ke-3 artikel sudah selesai. Jadwal itu untuk memudahkan pembagian pekerjaan, melatih disiplin, pengingat agar selesai tepat waktu.

Mengapa memilih tema itu? Karena sesuai bidang kajian penelitian, terbatasnya waktu untuk menulis tema lain, nyicil untuk menulis buku, memperdalam terkait green, belajar fokus satu bidang, dll.

Soale kalau tidak ditentukan temanya, pada saat mencari artikel di Google Scholar, banyak sekali artikel lain yang menarik, kalau tidak tahan, bisa tergoda. Bisa-bisa ambyar rencana semula, akhirnya tak satupun artikel ditulis.

Cukupkah waktu tiga hari? sebenarnya ini tantangan sekali bagi diri, bisa menulis cepat dalam tiga hari, apalagi pada saat kondisi libur akibat Covid-19. Membagi waktu antara keluarga dan me time menulis tidaklah mudah. Bismillah, ikhtiar dulu ini ceritanya, semoga berhasil ya.

Kabar bahagianya, mulai 21 Maret lalu, saya sudah mengumpulkan artikel untuk bahan tulisan, mereviunya, dan nyicil menulis. Jadi, seharusnya  hari ini baru mulai mencari bahan tulisan, namun lebih awal dilakukan maka artikel on process. Mulai lebih awal boleh kan? idep-idep berlatih, sekalian ngetes  diri.

#Day1
#tantangan30hari
#kelaskepompong
#bundacekatan
#institutibuprofesional







Day 4

Maaf semalam ketiduran, baru bisa poating sekarang puasa day 4. 

Alhamdulillah sedikit lebih baik dari hari kemarin. Buka medsos hanya pada saat rehat, dan hanya sebentar.

#tantangan30hari
#kelaskepompong
#bundacekatan
#institutibuprofesional

Friday, March 20, 2020

Manajemen Waktu, Puasa Bermain Medsos


Bismillah, menjalani tugas pertama di kelas kepompong.
Tidak mudah bagi saya untuk memahami tugas ini. Butuh waktu  lama untuk mencerna. Di mulai dari mendengarkan video dongeng Bu Septi, mencatat hal penting, menyimak pertanyaan dan jawaban teman lain. Juga membaca surat cinta dari Bu Septi, juga dari Mba Ika. 



Saya Ingin Cekatan Dibidang Apa, atau bidang apa yang akan dikuatkan?


satisfactory


Melihat Mind Map, saya berusaha meningkatkan kualitas cekatan di bidang menulis.  Ini menantang, mengingat target penulisan yang saya buat di mind map, tidak hanya menulis di blog, tapi menulis buku, dan artikel ilmiah. 


Peta belajar bisa dibaca Disini


Menulis curhatan bisa dilakukan setiap hari, dan insyaallah bisa menulis 1 artikel per hari. Namun untuk artikel ilmiah belum bisa menulis sehari satu artikel. Proses mencari literatur, menulis, dan mengedit butuh waktu lama, belum lagi kalau mood sedang gak akur.

Dimasa semua anggota keluarga stay dirumah begini, me time menulis tidak bisa seperti sebelumnya. Tugas domestik dan melayani keperluan anak dan suami menjadi prioritas. Membuat to do list, kandang waktu, mungkin menjadi solusi. 

Maka saya harus bijak kepada diri, paham kemampuan diri. Apalagi tahapan kepompong ini memang saatnya belajar mandiri tidak perlu tanya sana-sini, tidak perlu bikin grup diskusi, fokus pada diri sendiri. Harapannya akan semakin mengenal diri, tanpa pedulikan suara-suara dari luar. Kita punya hak penuh untuk memilih bidang yang akan dikuatkan, mencari dan membuat  tantangan, serta menilai hasil perjuangan. 

Bagaimana Supaya Cekatan?

Untuk bisa cekatan dibidang kepenulisan, maka harus rajin berlatih menulis. Banyak berlatih akan membuat diri semakin terampil. Akan mudah melakukan sesuatu yang sudah sering dilatih.

Tantangan 30 hari

Latihan menulis akan dilakukan dalam 30 hari kedepan. Tantangan tersebut adalah menulis dua artikel perminggu. 

Jadwal kegiatan yang dilakukan adalah


Hari pertama : mencari literatur, informasi sesuai tema
Hari kedua : mereviu, buat outline, dan menulis
Hari ketiga : mengedit dan memposting

Dimulai tanggal 24 maret sampai 22 Juni 2020. Jadi selama 30 hari kedepan, insyaallah akan ada 8 artikel dihasilkan. Kalau lebih dari 8, akan lebih baik tentunya. 

Artikel yang telah ditulis akan diposting di blog. Mengapa blog? blog sebagai sarana berlatih menulis cukup efektif. Juga sebagai penyimpan  tulisan-tulisan yang saya buat. Kumpulan artikel-artikel tersebut, suatu saat akan dikembangkan menjadi sebuah buku, dan artikel ilmiah untuk publikasi. Nah setali tiga uang.

Ya, karena saya harus berpikir bagaimana target tulisan saya baik blog, buku maupun publikasi dapat tercapai. Pernah fokus satu persatu, namun ambyarr alias bubar jalan. Maka harus berstrategi supaya semua dapat tercapai, dan hati bahagia.


Puasa
  
Puasa 30 hari di kelas kepompong ini adalah menghilangkan hambatan, gangguan, yang membuat proses menjadi cekatan terganggu. 

Untuk cekatan dibidang menulis banyak sekali gangguannya, terutama manajemen waktu, untuk bermain medsos.  

Biasanya dilakukan disela-sela melakukan pekerjaan domestik, saat mencari data maupun pada saat menulis. Buka Fb, baca cerita di komunitas menulis, komunitas blog, tengok youtube....bablas. 

Apalagi selesai ndomestik badan lelah, sudah mandi, sudah makan, leyeh-leyeh sambil pegang hp dan main medsos rasanya nyaman. Tapi efeknye tidak efektif untuk rehat, kepala kadang ikut pusing, otot leher kaku.  

Nah itu antara lain yang harus saya kurangi, sebab kalau dihilangkan sama sekali tidak mungkin juga. Lebih baik mengaturnya supaya semua berjalan lancar dan baik.

Puasa hari pertama saya mengurangi bermain medsos.
Hari ini saya beri nilai 2, atau Satisfactory. Karena masih belum bisa disiplin bermain medsos. Saat rejat tadi niatnya mau tidur, karena badan lelah sekali. Namun sambil bawa hp rehatnya, akhirnya sempat main medsos, meskipun waktunya tidak sama dengan sebelumnya. Saya anggap belum berhasil

Disis lain saya patut bahagia, tadi pagi sudah belanja agak banyak, food prep, masak, dan selesai masak dapur langusng bersih. Start to end itu prinsipku sekarang. Gak boleh ninggalin pekerjaan sebelum selesai. 

Manajemen emosi cukup baik, sempat agak ngegas dikti sama anak, tetapi untungnya Paksuami dan anak-anak mengingatkan dengan sebuah hadist larangan marah. 

Membersamai anak saya lakukan pada saat membersihkan bahan makanan, anak-anak smabil belajar bagaimana menyiangi sayuran, memotong, mencucinya, menata di wadah, kemudian menyimpan dikulkas. Juga pada saat mereka mengisi PR, dan biasanya ditambah malam setelah maghrib bercerita. 


Dapat Badge Apa Hari ini?

Satisfactory


Ya, upaya hari ini saya ganjar dengan badge satisfactory. saya rasa cukup adil untuk usaha mengurangi scrol sosmed hehe. Selamat ya, besok lebih baik lagi, aamiin

Penutup

Demikian cerita tentang puasa hari pertama dikelas kepompong. Semoga semua target tercapai, sampai akhir, aamiin.

Noted..
Upsss...pingin ketawa sayah, jebule belum wayahnya setor tugas, baru nyadar setelah setor. Udah gitu dengan pedenya cerita di FB dan WAG. Walah..bener-bener error kemarin. Untung segera nyadar, lapor Mba Ika, dan Mba Lia, akhirnya tugas dihapus. 

Tumben gasik setor tugas, sekali gasik, ehh salah tanggal...😅😅😅😅. Duuh mak, keep kalem, semangat boleh tapi tengok kanan-kiri juga perlu ..hehe.


Harusnya mulai tanggal 20 - 23 maret, adalah saatnya tengok mind map, renungkan, lalu pilih satu bidang yang akan dikuatkan or ditingkatkan. Bikin tantangan untuk menguatkan bidang pilihan tersebut. Tak lupa petani apa gangguannya, atau hambatan untuk mencapainya. Maka berpuasalah dari gangguan-gangguan tersebut.


Bila SUDAH KETEMU, lets do it. Patuhi, lakukan dengan baik. 


Selamat merenung...


#tantangan30hari
#kelaskepompong
#bundacekatan
#institutibuprofesional

Friday, December 20, 2019

Materi 2, Metakognisi



Metacognition (Metakognisi)



by, Pandu Kartika Putra

Kuliah minggu ke-2 sudah dimulai. Sayangnya tidak bisa menyimak sampai akhir, karena HP low bat, tiba-tiba off, saking asyiknya menyimak paparan dari narsum sampai tidak tahu kalau batere HP lemah dan mati. Lanjutanya....keturon, bangun tengah malam. 

Materi kedua disampaikan oleh Mas Pandu Kartika Putra Direktur Eksekutif Jabar Digital Service, Rabu, 18 Desember 2019. Pukul 20.00 - 21.00 wib di FB Group, Bunda cekatan. Tema yang disampaikan adalah ''Meta Kognisi''. 

Metakognisi atau metacognition dalam Ibu Profesional merupakan salah satu adab dalam belajar, karena seseorang itu harus tau cara belajar yang benar, misalnya cara mengatur waktu, tahu apa yang disuka dan tidak disuka. Begitu ya, maka betapa pentingnya memahami tentang metakognisi ini.

Ilmu metakognisi ini merupakan sebuah cara untuk mengetahui dan lebih aware cara belajar dan  mempercepat menguasai ilmu. Belajar bagaimana caranya belajar. Selian itu juga meliputi  ilmu tentang bagaimana memilih pembelajaran, pelajaran dan apa yang mau dipelajari (sub ilmu).

Di era yang melimpah sumber belajar seperti Youtube, Facebook, Blog, Instagram dan media lainnya, tentu informasi tentang ilmu semakin mudah untuk didapatkan. Namun tanpa ilmu mengenai bagaimana belajar caranya belajar, maka bisa membuat bingung dan kehilangan fokus atau semangat belajar. 

Intinya metakognisi itu belajar bagaimana caranya belajar yang benar. Caranya bikin pohon belajar. Topik parenting, sub topiknya : laktasi, MP-Asi, Tumbuh-kembang anak dll. Peta belajar membantu kita untuk mengetahui apa saja yang sudah dipelajari, sudah sejauh mana proses belajar itu. Ilmu apa  yang belum tuntas. Lalu selesaikan apa yang belum selesai.Jadi merdeka belajar, mengenai topik apa, kapan, caranya, dan dimana. 4 W1H.

Perlu juga sesekali melihat diri dari jauh, seperti keluar dari badan ruh ini. Mirip proses meditasi atau PoY point of You. Merenung bertanya kedalam diri, apa kabar hari ini?, apa saja yang sudah dilakukan/dipelajari selama 1 tahun ini?. 

Mencatat setiap proses belajar itu sangat perlu. Supaya tahu apa saja yang sudah dipelajari dan bisa direcalled. recalled mengingat/memanggil kembali ingatan yang pernah disimpan.

Apakah harus perfect dulu baru belajar? Tidak..lebih baik coba, rasakan enjoy or not?, coba lagi..begitu terus. 

Bagaimana kalau 1 topik belum tuntas sudah bosan dan ganti topik lain..Bebas, tidak apa-apa. Misal dalam 1 tahun belajar 20 topik  namun topik ke 21 baru enjoy, maka berarti bukan 20 kali gagal. Efeknya jadi tau 21 topik dan banyak hal, wawasan luas. Positive thinking, tidak ada proses belajar yang sia-sia ya..kalau begini cara berpikirnya. Selalu bisa ambil hikmah disetiap masalah.


Peta belajar : Mau belajar apa, bagaimana belajarnya, dan seberapa dalamnya, belajar mau sampai seperti apa.

 Masih banyak isi bahasan lainnya, mungkin hanya itu yang bisa saya tangkap kali ini. Mas Pandu juga memberikan kesimpulan seperti ini : 

Kesimpulan atau Closing dari Mas Pandu : 
  • Meta kognisi adalah ilmu belajar tentang belajar. Bagaimana  kita aware terhadap proses belajar diri  sendiri dan orang lain. Sub topik dari proses belaajr  itu banyak  mulai dari memilih, evaluasi, strategi, intinya proses belajar.
  • Fokus pembelajaran mandiri (ada 7):
  1. Inisiatif
  2. Memilih dengan atau tidak dengan bantuan orang lain
  3. Mendiagnosa kebutuhan belajar
  4. Formula tujuan belajar (misal ingin belajar pandu 45, tujuannya agar saya bisa menerapkan pandu 45 ini untuk perkembangan anak saya)
  5. Identifikasi sumber daya untuk belajar : (misal. saya butuh guru atau ikut kelas, akses internet     dan lain-lain. 
  6. Memilih dan implementasi hasil belajar
  7. Evaluasi hasil belajar

  • Tentang moody dan  kalau gonti-ganti ( moody boleh saja, gonta ganti boleh, abaikan yang anggapan tidak konsisten)
  •  Percaya diri : harus percaya bahwa diri yang paling tau ..belajar kita apa dan apa yang dipelajari.
  • Manfaat peta belajar bisa melihat peta belajar diri sendiri dan orang lain, bukan meng compare tapi untuk mengetahui apa yang belum dipelajari dll. Manfaat peta belaajr juga bisa menjadi batu pijakan awal untuk perbandingan melangkah dibidang yang akan dipelajari oleh orang yang baru akan belajar. 
-------

    Banyak insight setelah mengikuti materi 2 ini, mau nulis apa. Juga jadi tahu kesalahan selama ini, tidak mencatat dengan rapi apa saja yang sudah dipelajari selama ini. Semoga bisa semakin mengenal diri, dan merubah jadi lebh baik. Aamiin. 

=====
     Kalau mau baca-baca tentang metakognisi bisa di link :  https://ebekunt.wordpress.com/2009/04/12/metakognisi-dan-keberhasilan-belajar-peserta-didik/





Mendidik Anak Ala Keluarga Berbudi

Link