Showing posts with label Soft Skill. Show all posts
Showing posts with label Soft Skill. Show all posts

Thursday, February 20, 2020

Belajar Make Up Untuk Public Speaker


Prolog


Bismillah,

Belajar make up untuk tampil menjadi speaker didepan publik, itu ternyata penting lho gaess, apalagi untuk perempuan macam aku ini. Apa pasal? aku bukan perempuan yang telaten melukis wajah dengan berbagai kosmetik dan kuas yang jumlahnya masyaallah. Padahal aku suka lihat perempuan yang tampil cantik, anggun, sayangnya aku sendiri tidak telaten untuk tampil seperti itu. Nah, alhamdulillah sadar diri, tau diri, mengenal diri, atau apalah kata yang tepat mewakilinya. Maksudnya dengan paham karakter diri yang malas pakai make up, lantas mencari solusi itu bagus sekali. 

Sunday, January 19, 2020

Belajar Public Speaking


Bismillahirrohmanirrohim

Badan sedang tidak fit, enggan beranjak dari rumah sebenarnya, namun keinginan untuk belajar dari duo mastah kece di bidang public speaking dan beautifying sayang untuk dilewatkan.

Setelah urusan domestik kelar, yang sebagian saya delegasikan kepada embak, saya tenang meninggalkan rumah, memacu kendaraan roda dua menuju acara, di Hotel Adhiwangsa, Adi Sucipto, Surakarta. Alhamdulillah  datang lebih awal, menjadi kebahagiaan tersendiri, apalagi bertemu teman-teman di IIP Solo Raya, kebetulan jarang jumpa.

Singkat cerita, acara dimulai dan dipandu MC kece mba Hanifa, dilanjutkan dengan sambutan dari ketua Koordinator IIP Solo Raya, Mba Deasy Irawati. Acara dibagi dua sesi, pertama mengenai public speaking dengan narsum kece badai, mba Sara Neyreiza,  kedua sesi beautifying oleh mba Fajrina Addien.


Public Speaking (PS) merupakan komunikasi mentransfer informasi. Unsur-unsur dalam komunikasi yaitu Who,What, in which Channel, To Whom,Effect, dan Feed back.

  • Who disini adalah komunikator Utama atau narasumber. 
  • What = pesan verbal (pakaian, warna, cara berdiri, asesoris yang dikenakan, dll.) dan non-verbal (kata-kata).
  • In Which Channel = Face to Face dan media. Media massa (koran, medsos = komunikasi massa). 
  • To Whom = komunikan / audience
  • Effect = efek dapat berupa tindakan (tepuk tangan), wawasan, dan perasaan 
  • Feed Back = ada dua macam , positif (bersemangat) dan negatif (tidak suka, meninggalkan arena). 
Dalam PS, menguasai materi saja tidak cukup, perlu latihan yang intens, agar hasilnya maksimal. Apa saja yang dilatih?, laiknya  menulis berita, dalam PS juga menggunakan teknik 5 W +1 H.


Pict. IG.ayungyulia.r


Pesan-pesan non-verbal yang harus diperhatikan dan dilatih adalah :

Postur 
Bagaiamana membawa tubuh, sebaiknya santai, rilex namun tidak terkesan berlebihan.

Cara melatih : latihan didepan kaca, dan lihat bagaimana postur yang tepat ketika hadapai audience yang berjumlah 5 orang dll. Karena jumlah audience sangat menentukan  bagaimana sebaiknya postur tubuh pada saat berbicara didepan umum. Berhadapan dengan 50 audience, tentu berbeda dengan 10 audience, maka penting mencari informasi tentang jumlah peserta sebelum acara.

Eye Contact
Jaga kontak mata dengan audience, termasuk jaga kedipan. Jangan terlalu sering, jangan pula tidak berkedip, hehe. (jumlah kedipan akan sering, jika suka dengan seseorang).

Gestur
Dukungan tubuh untuk memperkuat makna, maka gestur tubuh harus bisa dikendalikan selama berbicara didepan umum.

Voice
Suara perut (diagframa), suara ini sama dengan orang yang sedang menyanyi. Suara perut membuat pembicara lebih ringan, nafas lebih panjang. 

Latih suara perut dengan cara isi perut dengan udara, lalu keluarkan. Perbanyak latihan supaya otot dada, dan perut menjadi kuat. Cara lainnya, bisa dengan menyanyi. 

Latihan memainkan suara, pitc (tinggi - rendahnya suara) jadi inget mba Tri Utami, pada saat menjadi juri lomba nyanyi, selalu menekankan pitc ini. Kemudian tone, yaitu nuansa suara atau suasana dari suara seperti suara ramah, ceria, sedih. Untuk kecepatan suara, bisa direkam untuk melatihnya.  Perlu dipahami bahwa suara asli adalah suara yang didengar oleh orang lain, maka jika direkam, suara dalam rekaman itulah suara asli kita. Sedangkan suara yang terdengar oleh suara kita bukan suara asli, karena sudah dimodifikasi oleh syaraf-syaraf telinga. maka, sering-seringlah berlatih didepan kaca, direkam, didengarkan , dikoreksi dan diperbaiki.

Tempo
Tempo suara bibuat lambat atau cepat. 

Facial Expression/ ekspresi wajah
Bisa dilatih dengan latihan tersenyum dicermin, untuk memaksimalkan tampilan wajah ceria.

Pahami Makna Suara yang kita hasilkan
Pahami penggunaan makna kata yang tepat. 

Pakaian
Pakaian yang dikenakan harus sesuai acara yang dibawakan. Tanyakan kepada panitia acara, apakah harus mengikuti brand yang jadi sponsor, sebelum hari H. Misalnya, warna harus sesuai dengan brand yang mengendorse, atau boleh memakai warna lain. 

Bila perlu harus mengenakan pakaian dari brand tersebut. Wah, harus modal dulu ya, makanya ada yang mencari sponsor, agar bisa mengenakan produk brand tersebut.

Colour Identity
Warna pakaian, asesoris dan lain-lain yang harus dikenakan harus disesuaikan dengan brand. Misalnya, telkomsel identik dengan warna merah, maka jangan kenakan warna biru.

Personal Style
Setiap pembicara atau public speaker memiliki gaya tersendiri. Ada yang suka berpakaian polos, motif, hijab pasmina, tulban dll. Pilih yang paling disukai, dan jadi diri sendiri. Namun ada kalanya harus menyesuaikan dengan acara. Tidak bisa membaawakan acara formal dengan gaya casual, acara pengajian, dengan pakaian agak terbuka. lagi-lagi, lakukan penelitian sebelum acara, itu penting, untuk menghindari salah kostum.

Improve Confident
Tingkatkan percaya diri ketika bicara didepan umum, bisa dilakukan dengan mengenali kekurangan diri, dan kelebihan diri. Misalnya, memiliki tubuh tidak tinggi, maka bisa disiasati dengan mengenak sepatu hak tinggi pada saat membawakan acara (public speaker). 

Manajemen Waktu
Hal yang tidak kalah penting adalah manajemen waktu, salah satunya adalah memanfaatkan durasi waktu yang diberikan. Hal ini bisa dilatih, dirumah, dengan cara direkam, lalu didengarkan dan dikoreksi. Seperti pada saat saya akan ujian terbuka, saya berlatih presentasi didepan cermin, dan direkam. Setelah berulang kali latihan, akhirnya ketemu formula, bagaimana memanfaatkan durasi 20 menit yang diberikan. Alhamdulillah hasilnya tidak sia-sia, saya pribadi puas.  

Perhatikan Penampilan
pastinya dong, karena bakal disaksikan oleh orang banyak dari ujung kaki sampai ujung kepala, maka penampilan yang baik itu kudu diperhatikan. Ribet ya, jadi public speaker itu?, hehe. relatif,tergantung orang yang menilainya. 

===
Kembali harus dipahami bahwa saat men jadi public speaker itu tujuannya apa? memberikan informasi, membujuk, menghiburkah? 

Acara apa? kapan diadakan? dimana tempatnya?, dilapangan dengan digedung akan menentukan bagaimana membawakan acara secara keseluruhan. Mulai unsur verbal maupun non-verbal. Yang tak kalah pentingnya adalah siapa audience-nya. Perlu identifikasi audience, dengan melakukan riset terlebih dahulu.

Riset audience sangat penting terutama mengenai :

Demografi (gender, usia, tingkat pendidikan, kelas sosial, ekonomi,dll). 
Geografi, apakah orang kota, desa, budaya, adat kebiasaan, logat, bahasa dll.  
Behaviour (perilaku)
Psikologi (kepribadian)

===
Membuka acara perlu diperhatikan adalah Facing, Greeting, Atmosfer, dan Interacting. 

Facing adalah memposisikan diri sama dengan peserta (audience), samakan frekuensi, misalnya peserta adalah ibu-ibu, maka suara yang digunakan tidak telat dengan bahasa alay, atau anak-anak. 

Greeting. Pelajari salam yang biasa digunakan, secara agama, atau budaya. Salam untuk acara keagamaan dengan acara nasional pasti beda. 

Atmosfer. Membawa nuansa yang menyenangkan, cair, tidak kaku dan lain-lain.

Interacting. Membangun kedekatan emosional dengan audience, dengan mengajak berinteraksi. Turun panggung, menyapa langsung peserta.

===tips-tips===
  • jarak mic dengan mulut sekitar 1 jari atau satu kilan, bisa juga disesuaikan dengan jenis mic dan suara yang dihasilkan.
  • Cara memegang mic, posisi tangan kurleb 45 derajat, tidak menutupi wajah
  • Pahami pakem acara, misalnya sambutan, pakemnya salam, menyebutkan orang -orang penting yang hadir. 
  • Greeting pakemnya penyebutan orang penting yang hadir, mulai dari jabatan tertinggi ke rendah, (Yang terhormat, Bapak Gubernur...., yang kami hormati bapak walikota, dst.).
  • Pakem sambutan dimulai dari sambutan dari jabatan rendah ke tertinggi. Misalnya. Camat, walikota, dan gubernur.
  • Kontrol diri apa saja yang akan disampaikan, ini pentingnhya membuat perencanaan.Juga kontrol nafas.
  • Pakem acara pembukaan-isi-penutup.
  • Bagi pengajar, latihan setiap malam sebelum mengajar,direkam dan  bila perlu lakukan riset. 
  • percaya diri hanya bisa tumbuh jika telah bisa menerima diri apa adanya, lalu perbaiki apa yang bisa dirubah, menjadi lebih baik. 
  • Baca doa, sesuai kepercayaan. Misalnya baca Al-fatikhah, dan baca surah lainnya. 
==Indikator keberhasilan Seorang Public Speaker,==

Public speaker dianggap berhasil apabila mampu :
  1. menambah wawasan audience 
  2. merubah perasaan
  3. merubah perilaku
===
Jangan lupa berlatih, berlatih, dan berlatih...
Semangaaat, dan jangan lupa bahagia. Insyaallah, cerita tentang latihan make up...menyusul.aamiin

==
#Day3
#KLIP
#30haribercerita
#30harihbc
#ibupembelajar
#ibupendidik
#menulissetiaphari
#Ngeblog_tiaphari




Thursday, January 2, 2020

Ketika Laptop Black Screen

Day 1



Setelah dari dapur masak seblak untuk anak-anak, nemani anak-anak makan, saya kembali ke laptop, eh ruang kerja maksudnya.

Saya hidupkan laptop dengan menekan tombol On/Off, laptop menyala loading sebentar lalu layar berwarna biru yang muncul tidak ada tampilan apa-apa. Saya coba tekan tombol Esc, Enter atau F1 tapi tetap tidak berhasil.

Pernahkah bunda-bunda mengalami masalah seperti itu?

Biasanya saya langsung minta tolong Pak suami, kalau ada masalah dengan laptop. Namun, kebetulan saat ini pak suami sedang di Jakarta, maka saya mencoba atasi masalah itu sendiri. Padahal mudah saja saya hubungi suami, cukup WA dan kirim foto laptop. Biasanya Pak suami dengan cepat segera memberikan arahan, begini…bla…bla…dan biasanya juga berhasil mengatasi masalah apapun dilaptop ini. Pak Suami memang sangat bisa diandalkan soal IT..hehe (Memuji suami sendiri sangat boleh kan?).

Oke kembali ke laptop.

Setelah beberapa tombol saya tekan tapi tidak bisa, saya masih keukeuh tidak WA Pak Suami, tapi mencoba mencari info mengenai cara mengatasi masalah ini di google. Beberapa artikel lengkap dengan tips-tips dipaparkan dengan runut, namun saya yang tidak suka IT  malah pening setelah membaca istilah IT.

Image result for black screen adalah"
Black Screen, Sumber : Google


Selanjutnya saya putuskan untuk mencari solusi melalui chanel Youtube. Saya klik gambar chanel Youtube dilayar handphone, saya ketik ‘’Cara mengatasi layar laptop tidak muncul tampilan’’. Munculah banyak sekali video-video mengenai cara mengatasi masalah yang akhirnya saya tahu disebut ‘’Black Screen’’.

Black Screen  adalah  suatu bentuk error/kesalahan pada  komputer, yang terjadi karena komputer sedang mengalami problem sistem (operasi) yang sifatnya sangat kritis (critical system error). Black Screen muncul pada fase sebelum atau saat mulai loading Windows. Definisi saya kutip dari Kangtokokomputer. 

Video pertama saya simak, lalu saya ikuti panduannya step by step, namun tidak bisa dilanjutkan karena ada bagian yang tidak ada didalam laptop saya, tidak terbaca mungkin istilahnya.

Saya lanjutkan ke video lainnya, panduannya agak bikin saya males, karena harus bongkar laptop bagian belakang, mengeluarkan baterainya, bersihkan bagian-bagian yang tidak saya pahami. Mengingat istilah-istilahnya saja saya ogah, benar-benar saya ini gak suka dunia IT, dan teknisi. Video yang harus pakai cara bongkar, saya skip, saya tidak paham hardware (software juga ding) takut malah rusak. Lanjut ke video lainya, kali ini berbahasa Inggris, caranya sama dengan video sebelumnya, saya skip segera.

Akhirnya ketemu video yang gak pakai cara bongkar, hanya diminta hidupkan laptop, kemudian klik tombol Fn atau kombinasi Fn+F11. Awalnya saya klik Fn+F11 tidak ada respon apa-apa. Saya bairkan sebentar sambil menunggu respon dari layar laptop. Beberapa waktu kemudian tidak juga ada tampilan atau respon apapun, maka saya klik tombol Fn saja. Alhamdulillah tak lama kemudian, muncul tampilan dari layar laptop.


Yess..berhasil!!, Alhamdulillah terimakasih ya Allah. Aku berbinar …mungkin karena tidak saja bisa mengatasi masalah laptop, namun mampu mendobrak mental block. Mendobrak rasa takut dan tidak percaya diri utak atik software or hardware laptop.

Mungkin sudah saatnya saya mau belajar tentang software or hardware laptop, juga percaya diri untuk mengatasi jika ada masalah. Lah saya kan ketakutan kalau utak atik software maupun hardware, meskipun sudah dipandu oleh pak suami atau youtube. Seperti orang ketakutan masang gas takut meledak..haha.

Ndilalah  diparingi suami yang dartek (sadar teknologi) membuat saya ‘’keenakan’’ selalu tergantung kepada suami setiap ada masalah dengan laptop. Takut utak atik, takut nanti nambah rusak, dan data hilang. Belum sempat belajar. Maksud saya waktu itu kan sedang sibuk dan butuh fokus mikir dan nulis disertasi, nah daripada waktu dan pikiran tersita untuk mbengkel laptop mendingan saya gunakan untuk mikir disertasi yang luar biasa...susahnya. Skala prioritaslah istilah kerennya. Belajar kan tidak sekaligus, harus bertahap, ilmu apa yang harus dikuasai terlebih dahulu.

Tadi saya merasa tenang hadapi masalah ini, bisa jadi karena saya sudah lulus kuliah, seluruh file juga sudah saya amankan dengan menyimpan di external hardisk (ini juga berkat saran dari pak suami). Semua file pekerjaan sudah dishare ke laptop suami juga, kebetulan kami satu tim dalam project penelitian kali ini, jadi semua file ada dilaptop kami berdua. Beda bangets, ketika saya masih kuliah, ada masalah dengan laptop pasti saya panik dan nangis, yang terbayang itu file disertasi kalau sampai hilang bagaiamana..hehe. Soalnya pernah ada teman yang kehilangan laptop, ada juga yang laptopnya kena virus data belum dibackup sehingga seluruh data hilang, termasuk disertasi. mau tidak mau harus mulai dari awal. ya Allah ...betapa ngerinya itu. Berani karena merasa risikonya kecil.

Orang yang sering menggunakan laptop, memang sebaiknya tidak ‘’wegah’’ belajar memahami seluk beluk tentang software or hardware, sehingga dapat dengan mudah mengatasi jika terjadi masalah. Minimal bisa melakukan pertolongan pertama dan tidak panik. Layaknya kalau belajar menyetir kendaraan perlu ketrampilan ‘’self driving’’ ,‘’self riding’’, ‘dan ’safety driving’’, membaca googlemap dan lain-lain. Setidaknya paham tentang onderdil laptop tidak hanya bisa menggunakan untuk ngetik saja. 

Oh iya akhir kata saya ucapkan terimakasih banyak kepada pemilik akun Youtube Jemi Nor Jaman, berkat ilmu dari chanel anda masalah laptop saya bisa diatasi. Semoga menjadi amal jariyah..aamiin.

====
#30harimenulis
#Ngeblog

Mendidik Anak Ala Keluarga Berbudi

Link