Bismillahirrohmanirrohim
Badan sedang tidak fit, enggan beranjak dari rumah sebenarnya, namun keinginan untuk belajar dari duo mastah kece di bidang public speaking dan beautifying sayang untuk dilewatkan.
Setelah urusan domestik kelar, yang sebagian saya delegasikan kepada embak, saya tenang meninggalkan rumah, memacu kendaraan roda dua menuju acara, di Hotel Adhiwangsa, Adi Sucipto, Surakarta. Alhamdulillah datang lebih awal, menjadi kebahagiaan tersendiri, apalagi bertemu teman-teman di IIP Solo Raya, kebetulan jarang jumpa.
Singkat cerita, acara dimulai dan dipandu MC kece mba Hanifa, dilanjutkan dengan sambutan dari ketua Koordinator IIP Solo Raya, Mba Deasy Irawati. Acara dibagi dua sesi, pertama mengenai public speaking dengan narsum kece badai, mba Sara Neyreiza, kedua sesi beautifying oleh mba Fajrina Addien.
Public Speaking (PS) merupakan komunikasi mentransfer informasi. Unsur-unsur dalam komunikasi yaitu Who,What, in which Channel, To Whom,Effect, dan Feed back.
- Who disini adalah komunikator Utama atau narasumber.
- What = pesan verbal (pakaian, warna, cara berdiri, asesoris yang dikenakan, dll.) dan non-verbal (kata-kata).
- In Which Channel = Face to Face dan media. Media massa (koran, medsos = komunikasi massa).
- To Whom = komunikan / audience
- Effect = efek dapat berupa tindakan (tepuk tangan), wawasan, dan perasaan
- Feed Back = ada dua macam , positif (bersemangat) dan negatif (tidak suka, meninggalkan arena).
Dalam PS, menguasai materi saja tidak cukup, perlu latihan yang intens, agar hasilnya maksimal. Apa saja yang dilatih?, laiknya menulis berita, dalam PS juga menggunakan teknik 5 W +1 H.
 |
Pict. IG.ayungyulia.r |
Pesan-pesan non-verbal yang harus diperhatikan dan dilatih adalah :
Postur
Bagaiamana membawa tubuh, sebaiknya santai, rilex namun tidak terkesan berlebihan.
Cara melatih : latihan didepan kaca, dan lihat bagaimana postur yang tepat ketika hadapai audience yang berjumlah 5 orang dll. Karena jumlah audience sangat menentukan bagaimana sebaiknya postur tubuh pada saat berbicara didepan umum. Berhadapan dengan 50 audience, tentu berbeda dengan 10 audience, maka penting mencari informasi tentang jumlah peserta sebelum acara.
Eye Contact
Jaga kontak mata dengan audience, termasuk jaga kedipan. Jangan terlalu sering, jangan pula tidak berkedip, hehe. (jumlah kedipan akan sering, jika suka dengan seseorang).
Gestur
Dukungan tubuh untuk memperkuat makna, maka gestur tubuh harus bisa dikendalikan selama berbicara didepan umum.
Voice
Suara perut (diagframa), suara ini sama dengan orang yang sedang menyanyi. Suara perut membuat pembicara lebih ringan, nafas lebih panjang.
Latih suara perut dengan cara isi perut dengan udara, lalu keluarkan. Perbanyak latihan supaya otot dada, dan perut menjadi kuat. Cara lainnya, bisa dengan menyanyi.
Latihan memainkan suara, pitc (tinggi - rendahnya suara) jadi inget mba Tri Utami, pada saat menjadi juri lomba nyanyi, selalu menekankan pitc ini. Kemudian tone, yaitu nuansa suara atau suasana dari suara seperti suara ramah, ceria, sedih. Untuk kecepatan suara, bisa direkam untuk melatihnya. Perlu dipahami bahwa suara asli adalah suara yang didengar oleh orang lain, maka jika direkam, suara dalam rekaman itulah suara asli kita. Sedangkan suara yang terdengar oleh suara kita bukan suara asli, karena sudah dimodifikasi oleh syaraf-syaraf telinga. maka, sering-seringlah berlatih didepan kaca, direkam, didengarkan , dikoreksi dan diperbaiki.
Tempo
Tempo suara bibuat lambat atau cepat.
Facial Expression/ ekspresi wajah
Bisa dilatih dengan latihan tersenyum dicermin, untuk memaksimalkan tampilan wajah ceria.
Pahami Makna Suara yang kita hasilkan
Pahami penggunaan makna kata yang tepat.
Pakaian
Pakaian yang dikenakan harus sesuai acara yang dibawakan. Tanyakan kepada panitia acara, apakah harus mengikuti brand yang jadi sponsor, sebelum hari H. Misalnya, warna harus sesuai dengan brand yang mengendorse, atau boleh memakai warna lain.
Bila perlu harus mengenakan pakaian dari brand tersebut. Wah, harus modal dulu ya, makanya ada yang mencari sponsor, agar bisa mengenakan produk brand tersebut.
Colour Identity
Warna pakaian, asesoris dan lain-lain yang harus dikenakan harus disesuaikan dengan brand. Misalnya, telkomsel identik dengan warna merah, maka jangan kenakan warna biru.
Personal Style
Setiap pembicara atau public speaker memiliki gaya tersendiri. Ada yang suka berpakaian polos, motif, hijab pasmina, tulban dll. Pilih yang paling disukai, dan jadi diri sendiri. Namun ada kalanya harus menyesuaikan dengan acara. Tidak bisa membaawakan acara formal dengan gaya casual, acara pengajian, dengan pakaian agak terbuka. lagi-lagi, lakukan penelitian sebelum acara, itu penting, untuk menghindari salah kostum.
Improve Confident
Tingkatkan percaya diri ketika bicara didepan umum, bisa dilakukan dengan mengenali kekurangan diri, dan kelebihan diri. Misalnya, memiliki tubuh tidak tinggi, maka bisa disiasati dengan mengenak sepatu hak tinggi pada saat membawakan acara (public speaker).
Manajemen Waktu
Hal yang tidak kalah penting adalah manajemen waktu, salah satunya adalah memanfaatkan durasi waktu yang diberikan. Hal ini bisa dilatih, dirumah, dengan cara direkam, lalu didengarkan dan dikoreksi. Seperti pada saat saya akan ujian terbuka, saya berlatih presentasi didepan cermin, dan direkam. Setelah berulang kali latihan, akhirnya ketemu formula, bagaimana memanfaatkan durasi 20 menit yang diberikan. Alhamdulillah hasilnya tidak sia-sia, saya pribadi puas.
Perhatikan Penampilan
pastinya dong, karena bakal disaksikan oleh orang banyak dari ujung kaki sampai ujung kepala, maka penampilan yang baik itu kudu diperhatikan. Ribet ya, jadi public speaker itu?, hehe. relatif,tergantung orang yang menilainya.
===
Kembali harus dipahami bahwa saat men jadi public speaker itu tujuannya apa? memberikan informasi, membujuk, menghiburkah?
Acara apa? kapan diadakan? dimana tempatnya?, dilapangan dengan digedung akan menentukan bagaimana membawakan acara secara keseluruhan. Mulai unsur verbal maupun non-verbal. Yang tak kalah pentingnya adalah siapa audience-nya. Perlu identifikasi audience, dengan melakukan riset terlebih dahulu.
Riset audience sangat penting terutama mengenai :
Demografi (gender, usia, tingkat pendidikan, kelas sosial, ekonomi,dll).
Geografi, apakah orang kota, desa, budaya, adat kebiasaan, logat, bahasa dll.
Behaviour (perilaku)
Psikologi (kepribadian)
===
Membuka acara perlu diperhatikan adalah Facing, Greeting, Atmosfer, dan Interacting.
Facing adalah memposisikan diri sama dengan peserta (audience), samakan frekuensi, misalnya peserta adalah ibu-ibu, maka suara yang digunakan tidak telat dengan bahasa alay, atau anak-anak.
Greeting. Pelajari salam yang biasa digunakan, secara agama, atau budaya. Salam untuk acara keagamaan dengan acara nasional pasti beda.
Atmosfer. Membawa nuansa yang menyenangkan, cair, tidak kaku dan lain-lain.
Interacting. Membangun kedekatan emosional dengan audience, dengan mengajak berinteraksi. Turun panggung, menyapa langsung peserta.
===tips-tips===
- jarak mic dengan mulut sekitar 1 jari atau satu kilan, bisa juga disesuaikan dengan jenis mic dan suara yang dihasilkan.
- Cara memegang mic, posisi tangan kurleb 45 derajat, tidak menutupi wajah
- Pahami pakem acara, misalnya sambutan, pakemnya salam, menyebutkan orang -orang penting yang hadir.
- Greeting pakemnya penyebutan orang penting yang hadir, mulai dari jabatan tertinggi ke rendah, (Yang terhormat, Bapak Gubernur...., yang kami hormati bapak walikota, dst.).
- Pakem sambutan dimulai dari sambutan dari jabatan rendah ke tertinggi. Misalnya. Camat, walikota, dan gubernur.
- Kontrol diri apa saja yang akan disampaikan, ini pentingnhya membuat perencanaan.Juga kontrol nafas.
- Pakem acara pembukaan-isi-penutup.
- Bagi pengajar, latihan setiap malam sebelum mengajar,direkam dan bila perlu lakukan riset.
- percaya diri hanya bisa tumbuh jika telah bisa menerima diri apa adanya, lalu perbaiki apa yang bisa dirubah, menjadi lebih baik.
- Baca doa, sesuai kepercayaan. Misalnya baca Al-fatikhah, dan baca surah lainnya.
==Indikator keberhasilan Seorang Public Speaker,==
Public speaker dianggap berhasil apabila mampu :
- menambah wawasan audience
- merubah perasaan
- merubah perilaku
===
Jangan lupa berlatih, berlatih, dan berlatih...
Semangaaat, dan jangan lupa bahagia. Insyaallah, cerita tentang latihan make up...menyusul.aamiin
==
#Day3
#KLIP
#30haribercerita
#30harihbc
#ibupembelajar
#ibupendidik
#menulissetiaphari
#Ngeblog_tiaphari