Showing posts with label Topik Umum. Show all posts
Showing posts with label Topik Umum. Show all posts

Tuesday, June 30, 2020

Obrolan Pagi

 

Obrolan Pagi 

Pagi ini seperti biasa saya membersihkan teras belakang rumah yang ada beberapa tanaman dalam pot. Kebetulan teras ini berbatasan langusng dengan rumah tetangga, jadi sambil beberes bisa sekalian ngobrol dengan tetangga jika kebetulan berbarengan beberesnya.

Ketika sedang mengobrol datanglah tetangga sebelahnya lagi. Mau minta daun jeruk, katany amau bikin peyek. Selanjutnya kami ngobrol ngalor ngidul tanpa meninggalkan pekerjaan kami masing-masing. Tapi berhenti sejenak pada saat bahas soal PHK. Rupanya tetangga yang mau bikin peyek tadi baru kena PHK. Beliau bercerita alasan di PHK, dan masih bersyukur dapat pesangon. Gelombang PHK berikutnya adalah karyawan yang baru bekerja sekitar 1 tahun dan tidak dapat pesangon. Beliau ini bekerja di pabrik garmen pakaian ekspor, karena pandemic covid-19ini perusahaan tempatnya bekerja terpaksa mengurangi karyawan.

Selanjutnya kami bahas peluang usaha yang bisa dilakukan pasca PHK ini. Ada yang menyarankan jaulan jus buah, atau terima jahitan permak, atau jualan makanan. Belum pede katanya kalau mau pasang banner berisi tulisan terima ‘’Vermak” maklumlah terbiasa bekerja dengan orang lain, pasti malu kalau buka usaha sendiri.

Kalau mau jualan makanan, tidak tertarik lha wong malas masak. Selama ini selalu beli makanan matang. Maklum pergi pagi sampai sore.

Sesuai ketrampilan yang dimiliki saja, menjahit. Alasannya tidak percaya diri dan tidak punya mesin jahit. Lhaa bertahun-tahun bekerja menjahit, tapi tidak investasi mesin jahit dirumah ya, hehe. Itu batin saya saja sih..Mungkin sudah nyaman bekerja sama orang tidak kepikiran untuk beli mesin. Tidak menyangka akan di PHK juga membuat orang tidak menyiapkan payung sebelum hujan.

Krisis ekonomi akibat pandemic ini di satu sisi memupuskan jalan rezeki yang selama ini ditekuni. Di sisi lain memaksa orang berpikir kreatif mencari solusi karena kehilangan pekerjaan atau berkurang penghasilan.

Obrolan merembet ke tetangga yang baru buka warung sayur baru. Sebelumnya vakum dari jualan soto, sekarang beralih jual sayur mentah dan kebutuhan lainnya. Seperti gas, dan lain-lain.

Kedua tetanggaku itu menyayangkan barang dagangan baru itu, karena didekatnya sudah ada warung kelontong yang jual gas dan lain-lain. Kalaua bisa menurut mereka jangan jualan hal serupa. Ya maua bagaimana lagi, ya sudahlah rezeki serahkan kepada ilahi rabbi.

Krisis selalu membawa perubahan, perubahan membawa goncangan. Juga menyediakan pilihan, mau mengeluh atau terus tumbuh?? Pilihan yang mudah diucap berat dilakukan.

Selesai sudah beberes teras dan menyiram tanaman, saya kembali kerumah melanjutkan pekerjaan domestic. Begitu pula  kedua tetanggaku itu.


Monday, January 13, 2020

Illeism




Bismillahirrahmanirrohim,

Hallo Bunda, pernahkah teman, saudara atau orang yang tidak kita kenal lebih suka menyebut namanya sendiri dan tidak mau menggunakan kata ganti ''aku'', atau ''saya?''. Misalnya seseorang yang bernama Ibu Kiran, saat bicara dengan teman arisannya, ''Kiran tidak suka makan daging sapi lho''. 

Ibu Kiran tidak mengatakan ''Saya tidak suka makan daging sapi lho.''.

Nah fenomena orang seperti Ibu Kiran itu disebut Illeism. Illeism adalah orang yang menyebut namanya sendiri dan tidak mau menggunakan kata ganti. Dengan kata lain, pembicara menempatkan dirinya sebagai acuan dan sumber utama dari pembicaraan. 

Perilaku illeism ini berkaitan dengan kondisi psikologis, sebagai proses yang produktif dan positif maupun sebaliknya.  Dalam kondisi tertentu hal itu bisa membuat orang  merasa lebih nyaman dan tenang, serta kondisi self esteem yang lebih tinggi. Jadi orang-orang dengan perilaku itu, merasa nyaman menyebutkan namanya dibanding menggunakan kata ganti ''Saya'' atau ''aku''. 

Namun, ada juga yang berpandangan negatif terhadap perilaku tersebut. Masih banyak orang yang menganggap bahwa orang yang illeism mempunyai kepribadian yang narsistik, dan cenderung membanggakan dirinya sendiri. Ada juga yang mengkaitkan dengan personality disorder (gangguan kepribadian). 

Personality disorder  adalah kumpulan gangguan jiwa yang mempengaruhi bagaimana orang berpikir, merasa, dan berperilaku. Larsen (2005) mendefinisikan personality disorder sebagai suatu bentuk perilaku kebiasaan yang sangat jauh berbeda dengan kebiasaan seseorang pada umumnya. Illeism memang salah satu bentuk perilaku yang berbeda ''ora umum'', tetapi tidak serta merta layak disebut gangguan kejiawaan. Kalau alasan mengapa melakukannya?Tentu saja perlu ditanyakan kepada orang yang melakukannya.

Dilihat dari segi etika dan kesopanan, ada yang berpendapat bahwa orang dewasa tidak pantas menyebut namanya sendiri, kurang sopan apalagi jika yang diajak bicara orang yang lebih tua,.

Illeism juga dianggap  sebagai sikap kekanakan. Memang biasanya anak-anak yang melakukannya. Misal  ''Bu, Sarah minta permen.'' Rengek Sarah anak usia 5 tahun itu. 

Ada juga yang mengatakan kalau itu lebih sopan daripada menggunakan kata ''aku'' ketika berbicara kepada orang yang lebih tua, atau orang yang belum begitu dikenal.

Dalam suasan formal dan bicara kepada orang yang lebih tua, tentu tidak sopan jika menyebut namanya sendiri. Seorang mahasiswa tentu kurang sopan apabila menyebut namanya ketika berdialog dengan dosennya, ''Mohon maaf Prof., Karina lupa tidak membawa buku materi.'' Lebih elok jika ''Mohon maaf Prof., saya tidak membawa buku materi.''

Tidak banyak literatur yang membahas mengenai Illeism ini, yang jelas ada pendapat yang mendukung dan ada yang tidak, bahkan lebih ekstrim lagi ada yang  merasa jijik. Masa' sih?


Berbagai pendapat tersebut menunjukan bahwa illeim itu dilihat dari segi etika kesopanan adalah relatif. Kalau begitu  dikembalikan kepada pribadi masing-masing ya Bund?. Mungkin ada baiknya disesuaikan dengan kondisi dan siapa lawan bicara. Bila berbicara dengan orang yang lebih tua, belum terlalu akrab, belum kenal, suasana formal sebaiknya gunakan kata ganti ''Saya''. Boleh gunakan kata ''aku''/ ''gue'' bila sudah akrab dan kenal baik. Lalu, kapan boleh nyebut nama sendiri?
Emmh....kapan ya? 

Btw, saya pribadi merasa geli kalau ada orang dewasa yang seperti itu (illeism), entah mengapa, pokoknya geli saja. Tetapi, saya bisa memakluminya, tidak protes atau menegurnya. Itu hak dia, dan perasaan geli itu biarlah menjadi urusan saya sendiri, 😊. Oleh karenanya saya tidak pernah melakukannya, dan berharap anak-anak saya tidak melakukannya juga. Kalau orang lain, silahkan saja. 

Bijak itu lebih baik. 

===
catatan:
Btw, = by the way (ngomong-ngomong...)

#menulissetiaphari
#setiapharimenulis

Wednesday, January 1, 2020

Harapan


Alhamdulillah bangun tidur sudah ganti tahun. Berarti aku tidur selama 1 tahun. Mulai tidur selasa tanggal 31 Desember 2019, pukul 20 an,  bangun bersamaan kumandang adzan subuh rabu, 01 Januari 2020. Sempat terbangun pukul 23 an, lupa matikan tivi. Kembali tidur sampai subuh. Tidur nyenyak, tidur berkualitas.

Goodbye 2019 welcome 2020.

Banyak anugerah di tahun 2019  nikmat yang  Allah SWT berikan, alhamdulillah aku sangat bersyukur. Terutama nikmat bisa selesaikan studi dan tidak disangka bisa berkunjung ke pulau Borneo. Nikmat lain yang tak terhingga banyaknya.. Terimakasih ya Allah, Allah Maha Baik.
Ampuni aku ya Allah atas segala dosa dan kekhilafan setahun yang lalu. Aamiin.

Harapanku di tahun 2020 bisa lebih baik lagi. Bisa lebih fokus menebar manfaat kepada diri, keluarga dan orang lain. Aamiin

Fokus kedepan mungkin lebih banyak kepenulisan baik non-fiksi maupun fiksi. Bismillah semoga Allah mudahkan segalanya.Aamiin

Fokus mengenal diri dan memperbaikinya terus menerus, agar bisa menjadi perempuan, istri dan ibu yang bahagia. Perempuan, istri, ibu yang bahagia akan mampu membahagiakan anak dan suaminya. Jadi, bahagiakan dulu diri baru bisa membahagiakan orang lain, begitu pesan Guru di komunitas Ibu Profesional. Aku percaya itu. Maka, sekarang fokus mengenal diri, apa sesungguhnya kegiatan yang bisa meningkatkan indeks bahagiaku. Ini PR besar yang harus aku pelajari dan selesaikan di tahun ini.

Banyak kegiatan aku lakukan dan bisa aku lakukan. Kelihatannya hebat..wonder woman, hasilnya aku jadi manusia rata-rata tak bisa jadi expert, atau ahli dibidang apapun. Tidak salah, hanya sudah saatnya memilih dan memilah mana yang akan ditekuni supaya 4 E terpenuhi (Enjoy, Easy, Expert, Earn). Untuk itu aku harus lebih fokus pada kegiatan yang bisa, suka dan penting. Yang tidak, aku tinggalkan atau delegasikan ke orang lain.

Caranya gunakan ilmu metakognisi dan ilmu pendukung lainnya. Seperti membuat pohon pembelajaran, peta pembelajaran. Apa saja yang sudah aku pelajari selama ini? apa yang belum? bagaimana perasaanku ketika belajar itu?. Masih harus banyak belajar tentang hal ini. Semoga bisa aku abadikan dalam tulisan lain.aamiin.

Ini penting tidak hanya untuku, namun bagi anak-anakku dan suamiku. Intinya apapun kegiatanku sebagai akan mampu membahagiakanku sebagai perempuan, ibu dan istri. Aku bahagia, anak-anak bahagia, suami juga bahagia. Insyaallah.

Harapan itu energi untuk membangun semangat berjuang dimasa depan.....


Monday, November 4, 2019

Perempuan


Perempuan ohh perempuan..

Mengamati kisah-kisah perempuan yang dikhianati suami "serbasalah'' itu kata yang menurutku pas. ''Why?,'' susah sama-sama, setelah sukses malah sama perempuan lain. ''Kudu Piye?.'' Hiks.

Menikah dengan suami yang belum mapan, niatnya supaya bisa berjuang sama-sama, berjuang dari NOL supaya tidak dilecehkan suami atau keluarganya. Kan sama-sama merasakan susahnya , perihnya perjuangan. Namun kenyataan yang terjadi tidak sedikit rumah tangga yang mulainya dari nol, berjuang sama-sama, kandas ditengah jalan karena si suami punya wanita  idaman lain, pada saat dipuncak kesuksesan. Maaf bukan cuma suami saja sih pelakunya, ada juga istri or perempuan yang meninggalkan keluarganya demi pria idaman lain, tetapi dalam hal ini yang dibahas adalah istri yang jadi korban suami..hehe.

Di sisi lain ada juga perempuan yang menikah dengan pria kaya raya, maksudnya sudah kaya jauh sebelum menikah dengannya. Bahkan keluarga suami memang kaya raya turun temurun. Namun istri diperlakukan bak ratu. Hidup bergelimang kasih sayang dan materi, keluarga suami juga baik kepadanya.

Dua fenomena itu sering terjadi didunia nyata saat ini, dan viral di media sosial. Pelajarannya apa? Tidak ada jaminan rumah tangga langgeng, baik menikah dengan lelaki tidak punya maupun kaya raya. Tidak ada jaminan  lelaki tidak punya lebih  setia dibanding lelaki kaya. Tidak ada jaminan bahagia menikah dengan lelaki biasa begitupula dengan lelaki kaya. Semua menjadi ''mungkin' dalam hidup ini. So, jangan jadikan status ekonomi menjadi kriteria memilih jodoh. Sudah ada hadistnya kan ya....  pasti sudah pada paham kan?. Itu lho..kalau memilih karena kekayaan, risiko bisa miskin, kalau menikah karena kecantikan fisik, kalau udah tua atau karena sakit bisa jelek, kalau menikah karena jabatan, ....bla...bla... yang paling baik adalah karena agamanya.

Emak-emak pasti bertanya ..lah itu lelaki sholeh, kerjaanya dakwah lewat youtube bisa tuh khianati istrinya?. hehe...bukan hadistnya yang salah. Tetapi itu oknum ya Mak. AAhhhh sudah jangan bahas keimanan seseorang ya, itu hanya Allah SWT yang tau. Kita tidak paham betul apa yang terjadi pada rumah tangga mereka. Intinya setiap rumah tangga selalu ada masalah, apalagi yang sudah menikah belasan tahun lamanya. Hemm...yang udah merasakan pasti meng - ''iyakan".

Yang pasti setiap manusia ,menjalani takdirnya masing-masing. Manusia boleh memilih yang terbaik menurutnya diawal, namun diperjalanan  bisa saja berbeda hasil akhirnya. Manusia tidak bisa menjamin hidupnya sendiri bakal lempeng , bahagia terus ..seperti yang diharapkan. Hidup ini unpredicable, meskipun sudah dikerahkan seluruh ilmu manajemen. Apa yang bisa manusia  lakukan?. Tawakal ..hanya itu yang bisa dilakukan. Ikhlas menerima setiap takdir-Nya. Tetap berencana, memanaj hidup sesuai fitrah manusia, tapi jangan lupa ''tetap tunduk pada ketentuan-Nya''.
Mudah? enggaaak bangets. Semakin lama berumah tangga, semakin besar masalah yang diahdapi. Tapi bonusnya ...kita jadi semakin pinter mensikapi setiap masalah. Ya tawwakal ekpada ALlah, cari ridho Allah, apapun yang terjadi jika Allah ridho ..insyaallah itu yang terbaik.

Mohon perlindungan dari Allah SWT, dari segala bala' dunia akhirat. Mohon diebrikan kekuatan ketika sedang ditimpa masalah.


Saya tidak ingin ikut-ikutan menghujat,  saya memilih turut bersedih dan mendoakan semoga diberikan kekuatan kepada perempuan kuat itu. Saluut juga kepadanya begitu kuat dan tegar, tanpa sedikitpun menulis kejelekan mantan suaminya.  Perempuan luar biasa. Saya juga memilih mengamati dan berusaha mengambil pelajaran sebanyak-banyaknya dari setiap peristiwa. Setiap peristiwa tentu mengandung pesan dari Yang Maha Kuasa. Semoga kita bisa mengambil hikmahnya. Aamiin.





Mendidik Anak Ala Keluarga Berbudi

Link