Thursday, April 16, 2020

Jurnal Pekan Ke-3





Alhamdulillah, puasa pekan  ke-3 bisa dilalui, meski tertatih. Bahkan sempat pecah dihari ke-2. 
Begitu tidak mudahnya mengelola emosi. 

Dukungan keluarga, sangat diperlukan. Jika suara saya sudah mulai naik, anak-anak dan suami serempak mengucap ''Laa taghdhab walakal jannah,'' yang artinya ''Jangan marah bagimu surga.'' Hadist Riwayat Thabrani.

Kali lain, kami sepakat kalau saya marah denda 1000 rupiah sekali marah. Maka, pada saat mau marah mereka akan berkata ''Seribu ... seribu.'' Biasanya tensi darah dan tonasi suara akan menurun pelan. Bukan karena takut kehilangan sejumlah uang, namun melihat kesungguhan mereka,  membuat saya eling.

Memang sering ora eling ya Mak? hehe...begitulah, semakin berusaha untuk bahagia, semakin kuat godaan dan gangguan. Apalagi musim wabah begini, luar biasaa penatnya. 

Berkat dukungan seluruh anggota keluarga, Alhamdulillah emosi lebih terkontrol. Saya pun menurunkan standar, tidak buru-buru ngepel, jika melihat lantai kotor, begitu juga dengan meja makan yang ada piring dan gelas kotor, misalnya. Biasanya akan ngomel panjang -pendek sambil membersihkannya. 

Sekarang mencoba santuy dibersihkan pelan-pelan, tidak ngoyo, walau jujur itu sangat mempengaruhi mood saya. Maunya semua bersih, dan rapih. Memasang standar terlalu tinggi membuat diri lekas lelah lahir batin, akhirnya susah mengontrol emosi.  

Kala semua anggota keluarga tinggal di rumah saja, senang tentunya, namun efeknya rumah cepat kotor, peralatan makan, dan minum lebih cepat kotor. Harus sering masak, karena tidak berani jajan di luar. Otomatis dapur, juga ruangan lain rapihnya tidak tahan lama. 

Bismillah, menurunkan standar bukan berarti tidak konsisten menjaga kebersihan, dan kerapihan rumah. Ini semata agar Emak bisa bahagia, dan tetap waras lahir dan batin. Juga bisa menjalankan tugas lain, dengan baik.

Terimakasih anak-anakku, dan My Hubby 💗


#Tantangan30hari
#Puasapekanke-3
#kelaskepompong
#bundacekatan
#institutibuprofesional

No comments:

Post a Comment

Mendidik Anak Ala Keluarga Berbudi

Link