Showing posts with label Kelas Bunda Cekatan. Show all posts
Showing posts with label Kelas Bunda Cekatan. Show all posts

Tuesday, July 7, 2020

Jurnal Minggu Ke-7


Bismillah sudah sampai minggu ke-7. 
Deg-degan hasil penilaian dari mentor.



Tuesday, May 5, 2020

Serunya Mencari Mentor dan Mentee

Bismillah kelas kupu-kupu Bunda Cekatan sudah di mulai.

Kebingungan, roaming, low bat (emang hp) iya..tidak hanya hp-nya saja yang low bat. Pemiliknya juga nih lowbat hehe.

Sempat terpikir...mundur...nyerah...gal lanjut. Agenda harian di rumah bersama keluarga sudah sangat menyita waktu. 

Hati berbisik...jangan menyerah pasti kamu bisa...

Selain kesibukan membersamai keluarga dirumah. Juga perasaan yang oleh Bu Septi disebut penyakit. Apa itu? Merasa tidak mampu dan tidak bisa apa-apa, tidak pantas menjadi mentor. 

Jujur bingung kalau ditanya apa keahlianmu? 🤔🤔mikir keras 

Suntikan semangat dari Bu Septi membuatku tumbuh keberanian mengajukan diri menjadi mentor. Mentor bidang kepenulisan artikel. Sudah melamar mentee tapi belum berhasil. 

Akhirnya edit profil, tambahkan cooking, food preparation. Terus melamar dua orang untuk jadi mentee. Belum dibalas. 

Sampai hari ini (06/04/2020) belum dapat mentee. Sudah mengajukan beberapa lamaran yang dua menjawab sudah punya mentor. Satunya tidak direspon.
***
Alhamdulillah untuk mencari mentor tidak ada kesulitan. Saya mendapat mentor praktisi HS. Karena memang ingin belajar banyak tentang HS. Masyaallah luar biasa, keempat anak beliau semua HS. 

Kami sudah mulai berkenalan via messenger. Alhamdullillah beliau sangat welcome dan ramah.

Untuk jam diskusi kami tidak menentukan jam yang sama. Tetapi sudah sepakat akan saling merespon disaat bisa. 

Home Schooling/HS ilmu itu sangat dibutuhkan saat ini. Meskipun ini tidak masuk dalam mind map.Hayoo...mulai lirik bidang lain..🙏🙏. Menyesuaikan kebutuhan saja...boleh kan? Hehe
***
Ada satu anak yang memilih HS, maka mau tidak mau saya harus belajar HS. Tentu dengan dukungan Pak Suami. 

Memulai HS di usia sekarang memang tidak mudah. Karena sudah pernah sekolah formal. Tetapi tidak ada kata terlambat untuk memulai apapun. Bismillah...

Semoga di kelas kupu-kupu ini saya bisa belajar HS dari mentor. 
Aamiin

Thursday, April 16, 2020

Jurnal Pekan Ke-3





Alhamdulillah, puasa pekan  ke-3 bisa dilalui, meski tertatih. Bahkan sempat pecah dihari ke-2. 
Begitu tidak mudahnya mengelola emosi. 

Dukungan keluarga, sangat diperlukan. Jika suara saya sudah mulai naik, anak-anak dan suami serempak mengucap ''Laa taghdhab walakal jannah,'' yang artinya ''Jangan marah bagimu surga.'' Hadist Riwayat Thabrani.

Kali lain, kami sepakat kalau saya marah denda 1000 rupiah sekali marah. Maka, pada saat mau marah mereka akan berkata ''Seribu ... seribu.'' Biasanya tensi darah dan tonasi suara akan menurun pelan. Bukan karena takut kehilangan sejumlah uang, namun melihat kesungguhan mereka,  membuat saya eling.

Memang sering ora eling ya Mak? hehe...begitulah, semakin berusaha untuk bahagia, semakin kuat godaan dan gangguan. Apalagi musim wabah begini, luar biasaa penatnya. 

Berkat dukungan seluruh anggota keluarga, Alhamdulillah emosi lebih terkontrol. Saya pun menurunkan standar, tidak buru-buru ngepel, jika melihat lantai kotor, begitu juga dengan meja makan yang ada piring dan gelas kotor, misalnya. Biasanya akan ngomel panjang -pendek sambil membersihkannya. 

Sekarang mencoba santuy dibersihkan pelan-pelan, tidak ngoyo, walau jujur itu sangat mempengaruhi mood saya. Maunya semua bersih, dan rapih. Memasang standar terlalu tinggi membuat diri lekas lelah lahir batin, akhirnya susah mengontrol emosi.  

Kala semua anggota keluarga tinggal di rumah saja, senang tentunya, namun efeknya rumah cepat kotor, peralatan makan, dan minum lebih cepat kotor. Harus sering masak, karena tidak berani jajan di luar. Otomatis dapur, juga ruangan lain rapihnya tidak tahan lama. 

Bismillah, menurunkan standar bukan berarti tidak konsisten menjaga kebersihan, dan kerapihan rumah. Ini semata agar Emak bisa bahagia, dan tetap waras lahir dan batin. Juga bisa menjalankan tugas lain, dengan baik.

Terimakasih anak-anakku, dan My Hubby 💗


#Tantangan30hari
#Puasapekanke-3
#kelaskepompong
#bundacekatan
#institutibuprofesional

Friday, April 10, 2020

Cerita Tantangan Hari Ini

Hari ini menulis artikel di Blog tentang menu masakan rumahan yang berhasil dibuat saat stay di rumah saja. 

Sedangkan artikel yang perlu diedit ada yang belum selesai. 

Mengapa ya sekarang jadi tidak nyaman menulis nonfiksi?

Berbeda pada saat menulis fiksi, begitu lancar, mengalir. Tak terasa ribuan kata berhasil dirangkai.

Apakah ini godaan? Atau temuan baru dari hasil semedi mengenal diri?
Aku berusaha menjalankan keduanya. Tetap menulis fiksi dan nonfiksi.

Bisakah??
Saat ini belum bisa seiring sejalan. Masih berat sebelah. Tapi bisa saja ini belum simpul. Masih terlalu awal untuk menyimpulkannya.

Memilih menikmati proses ini dengan bahagia. Tidak bisa terlalu ketat membatasi hanya pada satu genre saja. Malah mentok alias buntu. 

Selama masih berkaitan dengan dunia kepenulisan, saya ijinkan diri melakukannya. Yang utama komitmen menulis artikel ilmiah dan tulisan nonfiksi lainnya. 

Entahlah kepompong ini akan bermetamorfosis menjadi kupu-kupu jenis apa. Terus belajar dan ikuti proses. Bersyukur rasa percaya diri menulis sudah mulai meningkat. Ini awal yang baik. Semoga istiqomah.aamiin

#harike18
#tantangan30hari
#kelaskepompong
#bundacekatan

Saturday, April 4, 2020

Kumpulan Tugas Sekolah Anak


Bismillah ..hari ini mau nulis cerita menemani anak membuat  tugas belajar dan mengumpulkannya.



Tugas Anak Sekolah

 

Sejak ditetapkan status KLB virus Covid-19 anak-anak belajar di rumah. Setiap hari Ustadzah mengirimkan tugas ke WAG kelas. 

Tugasnya mengerjakan soal dari buku LKS. Kadang diminta praktik kemudian difoto dan dikirimkan ke Ustadzah.


Tugas rutin lainnya adalah hafalam surah Al-Quran. 

Tugas hafalan setiap anak berbeda sesuai pencapaiannya. Sedangkan tugas selain hafalan disamakan.

LKS

Mba Ay, kelas 1 Sekolah Dasar, memang suka menggambar. Kebetulan tugasnya ada yang harus digambar. Namun namanya anak-anak tidak selalu bersemangat mengerjakan PR dari gurunya.

Maka peran orang tua sangat diperlukan. Saatnya mendampingi anak belajar di rumah lebih intensif dari biasanya.



Baca Juga : Tantangan 11


Disela-sela mengerjakan tugas rumah tangga, Ibu harus bisa mendampingi anak belajar. Memotivasi anak agar mau belajar. Tidak boleh ada kata wegah meskipun capek. 


Kadang Mba Ay, tidak ceria mengerjakan tugas sekolahnya. Saya berusaha membujuk dan menenangkannya. Dia suka bete kalau diberi tahu PR-nya. Dengan memberikan pemahaman, alhamdulillah dia semangat dan senang mengerjakan PR.



Kalau tugas menjawab soal-soal di buku LKS dia lumayan rajin. Kadang belum diminta oleh guru sudah dikerjakan. Sehingga ketika tugas dikirim oleh gurunya, saya tinggal memoto saja, lalu mengirimkan ke gurunya.




Mba Ay agak kurang suka kalau harus praktik dan difoto. Susah diarahkan, dan cepat-cepat ingin selesai. Dia tidak suka difoto, malu katanya. 

Inilah tantangan bagi saya, harus bisa membujuk mba Ay, selama pengambilan foto. 


Tugas hafalan juga mba Ay semangatnya naik turun. Harus selalu diingatkan. Dia belum bisa membaca huruf arab yang disambung. Hal itu membuat dia merasa tidak percaya diri untuk memghafalkannya.


Kadang saya perdengarkan murottal dari handphone, tetapi mba ay bukan tipe belajar audia. Lebih nyaman bekajar dengan membaca atau melihat gambar.

Sejauh ini semua tugas bisa dikerjakan dengan baik dan tepat waktu. Tapi hafalannya kadang bolong sehari tidak setoran.


Itu cerita tentang mba ay. Kalau kakaknya tugasnya tidak terlalu banyak. Pernah diminta membuat rekaman pidato bahasa Jawa.


Mungkin keasyikan bermain, kakaknya tidak semangat mengerjakan tugas. Harus selalu diingatkan dan didampingi sampai selesai.


Demikin tantangan menulis hari ini



#harike12
#tantangan30hari
#kelaskepompong
#bundacekatan
#institutibuprofesional

Friday, April 3, 2020

Kendala itu masih ada, semangat juga tetap ada

Hari ini lagi semangat menulis tidak hanya nonfiksi tapi mencoba menulis fiksi. Widih tumben pede..hehe.

Menulis fiksi hampir tidak pernah saya lakukan. Namun sejak sering baca dikomunitas kepenulisan, lama-lama tertarik juga ingin menulis.

Thursday, April 2, 2020

Kendala-kendala Dalam Menulis



Hari ini benar-benar mulai bosan dirumah, badan mulai kemeng-kemeng kecapekan. Biasanya sudah manggil Mbok Pijet, tetapi sekarang tidak berani lagi. Lebih baik, berolahraga, dan istirahat yang cukup, agar segera pulih kembali.

Apakabar tantangan menulis dihari ke-10? Luar biasa susahnya, hehe. Ide berseliweran namun susah menuangkan. 

Ba'da Isya baru bisa mulai buka laptop dan mulai menulis. Tidak langsung dapat ide, harus buka-buka google scholar dulu.

Ide menulis green behavior, green product, dan green consumer. Akhirnya green product yang saya pilih.

Alhamdulillah nulis lancar, jumlah kata sudah hampir 500 kata. Namun,saya jadi berhenti menggerakan jari di keyboard karena tetiba laptop ngambek alias tidak hang. 

Saya tunggu beberapa saat,biasanya akan kembali normal. Dugaan saya salah, laptop belum membaik, ada informasi dilayar harus di restart karena ada masalah.

Saya coba restart sendiri tapi tidak bisa. Coba saya tutup, namun tetap tidak berubah.  

Setelah usaha tidak berhasil, saya minta bantuan pak Suami. Laptop matikan (off) ditunggu sebentar, muncul informasi,bahwa device terbaca,tidak bisa masuk ke program windows.

Diotak atik sebentar, entah apa yang dilakukan oleh suami. Alhamdulillah bisa direstart meskipun menunggu lama.

Niat menyelesaikan satu tulisan malam ini terancam gagal. Saya sudah pasrah. Cuma bisa berdoa laptop segera membaik dan kembali normal, tidak perlu install ulang.

Install ulang tentu merepotkan, dan butuh waktu lama.

Setelah menunggu beberapa saat proses restart sukses. Masih ada waktu untuk melanjutkan menulis.
Apa daya anak nomor dua mendekat dan minta ditemani tidur. Tumben anak ini, biasanya berani tidur sendiri. Saya tidak berani menolak, akhirnya laptop saya off kan dan beranjak kekamar.

Semoga tidak ketiduran, agar bisa menyelesaikan tulisan.

#harike10
#tantangan30hari
#kelaskepompong
#bundacekatan
#institutibuprofesional

Wednesday, March 25, 2020

Tantangan 30 Hari, Menulis (2)


Day 2

Ini adalah tantangan hari ke-2, menulis artikel. Bagaimana progresny? Sedianya deadline menyelesaikan artikel adalah besok (26/03/2020). Namun bisa diselesaikan hari ini, lebih cepat dari rencana semula.. Alhamdulillah, bahagiaa #1.

Tuesday, March 24, 2020

Day 4

Maaf semalam ketiduran, baru bisa poating sekarang puasa day 4. 

Alhamdulillah sedikit lebih baik dari hari kemarin. Buka medsos hanya pada saat rehat, dan hanya sebentar.

#tantangan30hari
#kelaskepompong
#bundacekatan
#institutibuprofesional

Mendidik Anak Ala Keluarga Berbudi

Link