Showing posts with label Bunda Cekatan. Show all posts
Showing posts with label Bunda Cekatan. Show all posts

Monday, June 22, 2020

Jurnal Minggu Ke-5, False Celebration




 
Sharing bersama mentor kali ini membahas mengenai kesalahan diri. Ini pertanyaan dari mentor saya :

  1. Untuk pekan ini, apakah bunda sudah menemukan kesalahan diri di bidang yg ingin bunda dalami (dalam hal ini HS)
  2. Setelah menemukannya, akan kita rayakan karena menemukan kesalahan diri itu tidak mudah.
  3. Kemudian bunda akan membuat rencana apa yg akan bunda lakukan agar hal tersebut tidak terjadi kembali 🙏

Pertanyaan sederhana namun tidak mudah menjawabnya. Meskipun sebelum pertanyaan tersebut diajukan saya sudah lebih dahulu merenung, metani kesalahan yang saya lakukan.

Akhirnya inilah kesalahan yang saya temukan dalam pengasuhan, terutama dalam menerapkan metode HS.

Saya kebetulan saat ini sedang konsultasi dengan ahlinya mengenai mindful parenting. 
Hal ini sangat mendukung kegiatan metode HS ini nantinya. Namun saya belum bisa maksimal fokus membersamai anak secara mindful. Belum hadir penuh, praktek minimal 1 jam per hari. Catat perkembangannya.

Rupanya ini sangat berpengaruh terhadap komunikasi orang tua dengan anak. Maka saya juga harus belajar tentang  komunikasi yang efektif.

Jika pada fase ini berhasil maka kegiatan pembelajaran selanjutnya akan lebih mudah.

Pada saat ini belajar tentang adab yang sudah saya jalankan. Alhamdulillah ini sudah berjalan cukup baik. Pembelajaran bisa dilakukan bersama ketiga anak saya,biasanya setelah sholat maghrib.
Kami duduk melingkar, saya bacakan hadist dari buku Adab Al-Mufrad. Anak-anak menyimak dan bertanya,diskusi. 

Jadi baru pelajaran adab dan terapi yang bisa dijalankan saat ini.

Eh iya...Mas A sudah ikut ujian kesetaraan paket B di PKBM,alhamdulillah lulus dan naik ke kelas 8.

Sungguh masih banyak sekali hal yang harus diperbaiki. Sambil jalan pelan² di lakukan. Mohon petunjuk Allah.

Masyaallah...memang benar jika kita sudah memutuskan sesuatu maka Allah akan bantu mencukupi kebutuhan ilmu dari arah mana saja. Ada saja jalan untuk memahami dan belajar tentang Homeschooling ini. Semakin mantabs dan pak suami juga mendukung penuh. Alhamdulillah.

Merayakan kesalahan?


Ya..saya merasa bersyukur telah menemukan kesalahan dalam proses belajar HS ini. Seperti diingatkan juga harus segera berbenah dan sungguh² dari sekarang jika tidak maka tuga selanjutnya akan lebih berat.

Selamat ya...menemukan kesalahan..ikhas menerima dan berusaha memperbaiki.

Rencana perbaikan


Akan memberikan waktu khusus untuk mindful parenting. 

Membuat kesepakatan jadwal belajar bersama anak.

Mungkin itu dulu,sengaja saya tidak mau banyak-banyak. Mengingat anak saya sedang masa detox. Dari schooling ke unschooling.
Sudah ada gambaran kurikulum namun belum saya terapkan secara penuh.

Harus terus mengamati..membersamai.

Demikian cerita jurnal ke-5
Terimakasih My mentor yang baik hati, dan penyabar. Barakallahufiikum












Wednesday, May 13, 2020

Jurnal Pekan Kedua Kelas Kupu-Kupu


Alhamdulillah memasuki  tahap kedua program mentorship. Tadi sore pukul 16.00 WIB Bunda Siti Rohma selaku mentor saya melakukan video call (VC) via messenger. Sebelumnya tentu sudah membuat janji  terlebih dahulu. Kemudian menentukan dan menyepakati waktu.

Apa yang dibahas waktu VC? Sesuai peraturan di pekan kedua adalah menyamakan tujuan. Tujuan mentorship tahap kedua ini adalah mentor sharing pengalaman, guna memantabkan saya yang sedang belajar HS (Home Schooling).

Monday, April 27, 2020

Aliran Rasa Kelas Kepompong


Bismillah..Alhamdulillah

Saya bersyukur atas apapun yang saya capai selama berlatih di kelas kepompong. Saya menghargai setiap upaya yang saya lakukan untuk konsisten berlatih menulis, juga berpuasa manajemen gadget dan emosi.

Thursday, April 9, 2020

Ada Kemajuan; Sedih kalau Tidak Menulis dan Setor Tulisan


Kemarin saya tidak setor jurnal tantangan 30 (T30), ceritanya ketiduran. Jadi pas ingat belum sempat menulis, kemudian mengantar anak tidur dan bablas ikut tidur.

Saya jadi sedih, itu artinya bolong lagi satu hari, dan tidak setor KLIP satu kali. Padahal bulan ini bertekad todak bolong di KLIP. Bulan sebelumnya cuma setor 10 kali, itulah yang menyelamatkan saya tetap diijinkan ikut kelompok pecinta aksara itu. Sejak itu jadi terdasar bahwa mengikuti suatu komunitas itu tidak boleh asal ikut, tapi lupa tanggung jawab berkarya sesuai komunitas. Lha ikut komunitas menulis ya harus mau nulis tho, hehe.

Ada kemajuan nih, sedih bila tidak setor, biasanya santai saja. Baguslah kalau begitu, biar ada semangat untuk menulis dan rajin setor tulisan.

Ini Tantangan hari ke-17, sudah melewati separoh waktu menempa diri menjadi kepompong sebelum kupu-kupu. Begini ya rasanya  bertapa, dalam hal ini menulis.  Ditengah perjalanan saya melebarkan sayap menulis fiksi. Tak disangka saya menikmati dan mulai percaya diri menulis fiksi.

Sekarang sudah sampai episode 5 aksara yang sudah saya rangkai. Episodenya lumayan panjang isinya, semoga tidak bertele-tele ya alur ceritanya. Dalam sehari kadang bisa menulis sampai 10 ribu kata, dan itu tanpa disadari, pas lihat jumlah huruf di aplikasi itu, baru sadar, dan berusaha mengakhiri cerita. Takutnya pembaca bosan, dan lelah kalau terlalu panjang.

Artikel non-fiksi malah belum selesai, nih. Hayoo..mulai males nulis non fiksi ..hehe. Jujur iya sih. Ada hal yang sangat krusial antara menulis fiksi dan non-fiksi. Imajinasi! ya, kalau fiksi bisa bebas berimajinasi, mau cerita apa, mau jadi tokoh apa, bebas.

Awalnya saya kira tidak bisa berimajinasi lagi, ternyata keliru. Ya itulah bila sudah saatnya, bila Allah telah ijinkan, pasti bisa. Padahal sejak SD sudah kepengen menulis fiksi, tapi selalu mentok dan tidak pernah jadi karya. Imajinasi waktu itu sedang abgus-bagusnya lho, sayang tidak bisa menuangkan ide. Sampai sekarang pun masih belum pandai menulis fiksi sih, ini tak sengaja, dan kebetulan menikmatinya. Makanya lanjut terus saja.

Merasa nyaman saja digrup itu, semua saling support tidak ada hujatan, atau komen yang menjatuhkan.  Atmosfer menulis berasa bangets. Alhamdulillah, semoga makin betah berkarya. Tidak cuma karena masa lockdown saja. Aamiin.

Njajal genre lain boleh kan ya, supaya tidak buntu. Aku melonggarkan syarat bagi diriku untuk menulis jenis apa, yang penting berkarya, dan yang penting jangan lupa tugas utama, menulis apa. Apapun jenis genrenya manfaatnya sama, makin pede menulis dan semangat. Bukankah itu sejatinya tujuan dikelas bunda cekatan ini? Cekatan dibidang kepenulisan.

Baiklah, lanjutkan revisi menulis non-fiksi dulu ya...terimakasih.


#harike17
#tantangan30hari
#kelaskepompong
#bundacekatan





Tirakat Pekan Ketiga Kelas Kepompong




Hallo Bunda, apakabar hari ini? Semoga tetap sehat lahir batin. Tak terasa sudah sampai pekan ke-3 puasa di kelas kepompong. Puasanya dimulai hari ini, Kamis, 09 April 2020. 

Masih tirakat atau puasa yang sama, yaitu manajemen emosi, indikatornya tidak marah, tidak ngegas, tidak ngomel. Sederhana ya tetapi percayalah itu luar biasa susaaaah bagi saya. Memang sudah takdir diciptkan sebagai makhluk yang porsi bapernya lebih banyak, mungkin ya. kadang sampai putus asa lho, karena usaha untuk mengelola emosi sering ambyaar.

Berbagai teori mudah dihafal dan dibaca, namun praktiknya tidak semudah membaca. Masih sering kecolongan, loss control dalam banyak kondisi. Terutama kalau hadapi anak sendiri. Sering menangis melihat diri sudah makin menua, tetapi kondisi psikis masih begini. Bisakah aku sembuh??

Tidak ada yang instan, termasuk melatih kesabaran ini. Aku bersyukur karena masih diberi semangat untuk berjuang memperbaiki diri. Semoga berhasil.

Artikel Lain : Gila Menulis
===
#puasapekanke3
#kelaskepompong
#Bundacekatan
#institutibuprofesional

Tuesday, April 7, 2020

Menulis Tanpa Tuntutan itu Tidak Mudah, Beraaat


Hari ini tepat 15 hari menjalani tantangan 30 hari atau T30, artinya sudah setengah perjalanan dapat dilalui. Apa yang dirasakan selama menjalani tantangan ini? Rasanya nano-nano, alias beraneka rasa, yang pasti tidak mudah mengelola semangat menulis. 

Kalau pada saat menempuh studi bisa menulis puluhan ribu kata dan ratusan halaman, mengapa saat ini setelah lulus tidak sama lagi? Jawabannya mudah, dulu ada rasa segan kepada dosen pembimbing, juga ingat masa studi yang dibatasi. Risikonya sangat besar, bagi pekerjaan maupun keluarga. 

Sedangkan saat ini menulis bukan lagi kewajiban, tetapi menjalankan komitmen dari diri sendiri. Inilah saatnya mengetahui sejauh apa komitmen untuk menjadi penulis. Karena pekerjaan seorang penulis ya menulis. Inilah tantangan yang sebenarnya. Ternyata benar kata dosen-dosen saya dulu, tantangan berkarya pada saat kuliah itu berat, namun lebih berat lagi setelah selesai kuliah. Disitulah ujian yang sebenarnya, apakah setelah lulus masih terus berkarya? 

Makjleb, sekarang saya sedang mengalaminya, hehe. Setelah tidak ada tuntutan berkarya, semangatnya melemah, kalau tidak hati-hati bisa terlena dan lupa. Alhamdulillah, berusaha menjaganya, dengan memilih lingkungan yang kondusif. 

Ehh kok malah cerita kemana-mana yak? hehe...maafken, kan masih relevan. Widih ngeyel!

Kembali ke T30, tidak mudah menjaga komitmen menulis 2 artikel dalam seminggu. Apalagi di masa social distancing ini. Naik turun semangat itu biasa yang penting tetap istiqomah. Justru seru rasanya kalau dapat menaklukan tantangan. 

Kabar baiknya alhamdulillah tulisan fiksi sudah lolos review, dan tulisan artikel ilmiah siap terbit di jurnal bereputasi. Sedangkan target artikel blog, sedang proses ditulis. mudah-mudahan segera selesai dan bisa diposting. Aamin.

Bersyukur alhamdulillah...


#harike15
#tantangan30hari
#kelaskepompong
#bundacekatan

Monday, April 6, 2020

Manajemen Emosi, Agar Produktif Menulis




Puasa pekan kedua yaitu manajemen emosi. Hari pertama hasilnya masih need improvement, hari kedua sampai kelima lebih baik. Namun hari ke-6 merah lagi. Ya Allah betapa tidak mudahnya mengendalikan emosi.

Bismillah terus semangat, sampai berhasil sesuai harapan. 

Sekalianlah cerita mengenai tantangan menulis hari ini, hari ke-14. Artikel masih disimpan karena belum selesai dan masih acak-acakan. Mudah-mudahan besok bisa dilanjutkan sampai selesai dan di posting. Aamiin

Sudah berapa artikel berhasil ditulis? Kalau menurut target seharusnya 4 artikel. Setelah di cek alhamdulillah genap 4 artikel. Artikel tersebut adalah Green Marketing, Produk Hijau, 25 Kegiatan keluarga selama Lockdown, dan 15 cara mendidik anak laki-laki

Semoga bisa menulis yang lebih baik lagi. Semangaat...

#harike14
#tantangan30hari
#kelaskepompong
#bundacekatan
#puasapekanke2

Sunday, April 5, 2020

15 Cara Mendidik Anak Laki-laki Usia Remaja


Untuk tantangan menulis hari ke-13 ini, terlintas ide menulis mengenai cara mendidik anak laki-laki. Mengapa hanya anak laki-laki? kenapa bukan anak perempuan juga? Hehe, supaya fokus maka saya pilih anak-laki-laki lebih dahulu, insyaallah lain waktu akan menulis tentang pendidikan anak perempuan. 
 

Wednesday, April 1, 2020

Tekadku; Gila Menulis

Bismillah,

Setelah mengalami masa buntu menulis, saya bertekad untuk ''Gila Menulis''. Gila menulis disini maksudnya adalah harus menulis apa saja yang mampu ditulis.



Dengan tekad demikian alhamdulillah hari ini berhasil menulis di blog sebanyak 2678 kata. Memang sih tulisan ala curhatan, tulisan receh, namun sekarang tidak ada yang receh bagi saya. Ada tekad memerangi rasa tak percaya diri dalam hal menulis. Kalau mau baca tulisan hari ini silakan buka Di sini ya..

Menulis adalah kebutuhan, maka harus dipenuhi setiap hari.
Menulis adalah menjaga kewarasan diri maka tak boleh ditinggalkan
Menulis adalah kebahagiaan, maka harus dilakukan
Menulis adalah latihan, maka menulislah

Banyak lagi alasan lainnya mengapa harus menulis. Tak perlu dibatasi oleh tema, tulislah apa yang ingin ditulis.

Karena ini latihan, belajar maka jangan bicara kualitas, kuantitas dulu saja dan frekuensinya dipersering.

saya mau bercerita mengapa saya bisa menulis sebanyak itu hari ini. Ceritanya tadi pagi saya libur memasak, maka saya memiliki banyak waktu untuk menulis. Tidak melulu menulis sebenarnya, karena harus menemani anak-anak mengerjakan PR, dan melakukan kegiatan domestik lainnya.

Sore ba'da Ashar saya baru semangat untuk memasak. Selama kurang lebih 1 jam 30 menit saya melakukan pekerjaan, memasak lauk, sayur, sambal. Beberes dapur, ngepel lantai seluruh ruangan.

Setelah itu saya mandi dan beristirahat, nah waktu istirahat itu saya gunakan untuk melanjutkan menulis. Jadi saya menulis tidak sekaligus, tadi pagi jam 9 sampai jam 11 Wib. Sore Jam 5- 6, dan Malam setelah makan malam dan mencuci piring.

Hemm..jadi bisa menulis sebanyak itu karena ada pekerjaan domestik yang ditinggalkan? Tidak apa-apa sih karena sudah ijin Pak Suami. Namun, tidak boleh sering-sering begini ya. Maunya semua pekerjaan domestik tetap jalan, begitu juga dengan menulis.

Berarti gila menulisnya belum afdol ya ini? hehe. Hari ini dimaklumi, lain waktu tidak boleh lagi.
Insyaallah.

#harike9
#tantangan30hari
#kelaskepompong
#bundacekatan
#institutibuprofesional

Tuesday, March 31, 2020

Melawan Rasa Wegah (Menulis)



Ini tantangan hari ke-8 kelas Bunda Cekatan. Setelah mengalami kebuntuan selama beberapa hari alhamdulillah hari berhasil menulis 1206 kata mengenai parenting. Tulisan tersebut bisa dibaca Di sini.




Memecah kebuntuan tidak mudah saya lakukan, berbagai cara sudah dilakukan namun tidak kunjung membaik. Kalau sudah begitu percuma dipaksakan, lebih baik tinggalkan dan cari kegiatan lain yang tidak ada hubungan.

Niatnya tadi hanya baca-baca mencari tulisan mengenai orang tua yang memiliki anak Homeschooling. Ya karena masa social distancing ini, anak-anak belajar dirumah, saya jadi tertarik mengenai HS lebih jauh. Teringatlah seorang Ibu hebat Ibu Kiki Barkiah. ketika di Google, alhamdulillah ketemu Blog beliau. Saya malah baru tahu kalau beliau juga menulis di Blog, selama ini hanya tahu beliau menulis buku. Makin kagum dengan beliau ini.

Membaca beberapa artikelnya, membuat saya teringat dengan anak perempuan kami. Yang memiliki karakter mirip dengan putri beliau, penurut. Setelah membaca sampai selesai saya jadi terinspirasi menulis kisah anak kami.

Saya menulis disela membersamai anak kami, dan sudah selesai tugas domestik, sehingga tidak menganggu kebersamaan dengan keluarga. Saya manfaatkan waktu rehat saya untuk menulis.

Saya tidak pedulikan kualitas tulisan, tanda baca, maupun alur cerita. Wah ini gak baik ya, sebenarnya, tapi yang utama saya menikmati proses menulis itu. Merasakan kebahagiaan, setelah beberapa hari kehilangan, maka hal lain saya abaikan.

Hampir saja saya menyerah, kalah sama wegah, menuruti rasa males menulis, memelihara kebuntuan, memakluminya sebagai hal yang wajar.

Bersyukur hari ini berhasil mengalahkan rasa wegah itu. Semangat menulis kembali hadir. Biarlah hanya menulis kisah anak-anak, bukan artikel ilmiah. Tidak membatasi tema mungkin ada baiknya, meskipun bukan jaminan semangat selalu menyala. Setidaknya memberi ruang kekebabasan berkarya kepada jiwa.

Satu lagi tulisan yang saya buat tadi malam, meskipun hanya receh semacam curhatan begitu, namun itu sangat berarti pada saat mengalami blog writing seperti ini. Hasil tulisan bisa dibaca Di Sini.

Strategi mendobrak blog writing dengan cara menulis hal-hal yang ringan, sedang, sampai berat, setelah semangat kembali pulih.

Dengan cara demikian insyaallah bisa tetap produktif menulis, dan  tidak stress. Karena diri ingin berkarya dengan bahagia, maka sebisa mungkin tidak jadi beban pikiran.

Semoga selalu bisa menulis dan berkarya tanpa tapi..aamiin.


#Day8
#tantangan30hari
#kelaskepompong
#bundacekatan
#institutibuprofesional


Monday, March 30, 2020

Manajemen Emosi; Puasa Pekan Ke-2





Bismillah, puasa pekan ke-2 dimulai hari ini, 30 Maret 2020. Sejak kemarin sudah merencanakan tema puasa. Tidak sulit memilih tema puasa kali ini, karena sudah paham hal-hal yang dapat mengganggu proses menulis. Selain godaan main sosial media, kondisi emosional juga sangat penting diperhatikan.  

Sunday, March 29, 2020

Ketika Semangat Menulis Tak Lagi Nyala


Bismillah, tantangan hari ke -6 ini saya merasa tidak berhasil menjalankannya. Hari ke-5 seharusnya satu artikel selesai, namun ternyata tidak. Masih berupa oret-oretan, belum diedit. Hari ini pun sudah hampir tengah malam, belum berhasil saya hasilkan satu artikel pun.

Mood menulis sedang turun, banyak faktor menjadi penyebabnya, lelah dan jenuh, membuat ide enggan dituang. Kalaupun dipaksa menulis, jadinya garing.

Sepertinya saya butuh sesuatu yang membuat semangat menulis kembali menyala. Apa ya, biasanya membaca buku tips menulis atau membaca karya orang lain, bisa membantu. Tapi kali ini tidak, masih saja buntu. Mencoba melawan tidak berhasil, akhirnya mencoba menikmati masa ini.

Ini benar-benar tantangan.

#Day6
#tantangan30hari
#kelaskepompong
#bundacekatan
#institutibuprofesional

Friday, March 27, 2020

Hasil Puasa Medsos; Satisfactory


Alhamdulillah puasa pekan pertama bisa dilalui, harus legowo jika hasilnya tidak mencapai level excellent. Ya, saya harus puas hanya mencapai poin tertinggi di level satisfactory. 

Thursday, March 26, 2020

Day 3



Tantangan hari ke-3, seharusnya saya mulai mencari  artikel untuk bahan menulis. Kebetulan artikel sudah ada, maka hari ini saya manfaatkan untuk kegiatan lain yang masih ada kaitan dengan kepenulisan.

 Besok insyaallah mulai mereviu artikel-artikel dan membuat outline penulisan artikel.



#day3
#tantangan30hari
#kelaskepompong
#bundacekatan
#institutibuprofesional

Tuesday, March 24, 2020

Tantangan 30 Hari, Menulis (1)


Tantangan 30 Hari





Bismillah tugas tantangan 30 hari di kelas kepompong hari ini dimulai. Tantangan yang saya pilih adalah menulis, minimal 2 artikel dalam 1 minggu.

Jadwal yang sudah saya susun adalah :

Hari ke-1 : Tentukan tema kemudian mencari dan mengumpulkan artikel literatur sesuai tema
Hari ke-2 : membaca dan mereviu artikel, membuat out line
Hari ke-3 : Kembangkan outline, menulis, edit, dan posting

Tema besar : Green Marketing dan Green Behavior
Jumlah kata : minimal 500 kata

Jadwal ini tidak mengikat, misalnya hari pertama setelah mengumpulkan artikel, maka boleh langsung di reviu atau menunggu hari berikutnya.

Intinya sedikit fleksibel yang penting hari ke-3 artikel sudah selesai. Jadwal itu untuk memudahkan pembagian pekerjaan, melatih disiplin, pengingat agar selesai tepat waktu.

Mengapa memilih tema itu? Karena sesuai bidang kajian penelitian, terbatasnya waktu untuk menulis tema lain, nyicil untuk menulis buku, memperdalam terkait green, belajar fokus satu bidang, dll.

Soale kalau tidak ditentukan temanya, pada saat mencari artikel di Google Scholar, banyak sekali artikel lain yang menarik, kalau tidak tahan, bisa tergoda. Bisa-bisa ambyar rencana semula, akhirnya tak satupun artikel ditulis.

Cukupkah waktu tiga hari? sebenarnya ini tantangan sekali bagi diri, bisa menulis cepat dalam tiga hari, apalagi pada saat kondisi libur akibat Covid-19. Membagi waktu antara keluarga dan me time menulis tidaklah mudah. Bismillah, ikhtiar dulu ini ceritanya, semoga berhasil ya.

Kabar bahagianya, mulai 21 Maret lalu, saya sudah mengumpulkan artikel untuk bahan tulisan, mereviunya, dan nyicil menulis. Jadi, seharusnya  hari ini baru mulai mencari bahan tulisan, namun lebih awal dilakukan maka artikel on process. Mulai lebih awal boleh kan? idep-idep berlatih, sekalian ngetes  diri.

#Day1
#tantangan30hari
#kelaskepompong
#bundacekatan
#institutibuprofesional







Mendidik Anak Ala Keluarga Berbudi

Link