Mindfullness
Pengertian Mindfullness
Ada beberapa pendapat mengenai pengertian mindfulness, seperti pendapat Snyder dan Lopez (2002) Mindfullness adalah keadaan pikiran yang fleksibel atau terbuka terhadap hal-hal baru, sebagai proses menggambarkan sesuatu.
Mindfullness merupakan suatu sikap kesadaran diri penuh saat ini, tidak menerawang ke masa lalu yang telah terjadi maupun masa depan yang belum terjadi. Dengan kata lain mindfulness fokus diri pada apa yang sedang dijalani pada saat ini, dengan melakukan yang terbaik demi meraih hasil yang memuaskan dimasa depan.
Mace (2008) berpendapat bahwa mindfulness adalah penekanan pada kesadaran, menjadi sadar sepenuhnya pada hal yang terjadi saat ini dengan mengalihkan pengalaman yang lain, menerima sepenuhnya tanpa penilaian.
Pendapat lainnya dikemukakan oleh Kabat-Zinn, (1990) mindfulness adalah keterampilan dalam memberikan perhatian dengan berfokus pada satu tujuan, saat ini, dan tanpa memberikan penilaian.
Mindfulness berarti suatu kondisi di mana pikiran, perasaan, dan tubuh kita berada pada saat ini, tidak mengembara ke masa lalu maupun masa depan.
Mindfulness merupakan bentuk ketrampilan yang dapat membantu individu agar memiliki kesadaran dan tidak bersikap reaktif akan apa yang terjadi saat ini, sebuah cara untuk memaknai peristiwa baik positif, negatif, maupun netral sehingga mampu mengatasi perasaan tertekan dan menimbulkan kesejahteraan diri (Germer, Siegel, dan Fulton, 2005).
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan mindfulness merupakan upaya berfokus hidup pada saat ini, secara penuh tanpa dibebani peristiwa masa lalu maupun masa depan.
Makna Konsep hidup saat ini
Orientasi mindfulness adalah hidup pada saat ini (living in the present), konspe tersebut sekilas mirip dengan hidup untuk saat ini (living for the present) . Namun sejatinya kedua konsep tersebut memiliki makna yang jauh berbeda.
Living in the present mengembangkan perilaku hidup seseorang berdasarkan control diri penuh dan pencapaian tujuan yang lebih efektif (Brown, Ryan dan Creswell, 2007). Sebaliknya, living for the present dapat berakibat seseorang berperilaku dengan tidak mempertimbangkan konsekuensi yang terjadi di masa depan.
Ungkapan berikut ini dapat menjelaskan perbedaan orientasi hidup seseorang pada saat ini, masa lalu maupun masa depan.
- Orang yang hidup di masa lalu biasanya masih memendam kekecewaan, kemarahan, kekesalan, dendam, dan perasaan bersalah.
- Orang yang hidup di masa depan merupakan tipe orang yang cemas dan khawatir berlebihan, selain itu hidupnya juga cenderung terburu-buru dan tidak tenang
- Orang yang hidup ada saat ini adalah orang yang sehat dan bahagia serta mampu mengembangkan kehidupan yang mindfull. Pikirannya tidak mengembara kemana-mana, baik ke masa lalu maupun masa depan.
- Orientasi hidup pada saat ini adalah yang paling ideal, namun tidak semua orang bisa dengan mudah melakukannya. Hal tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti luka pengasuhan di masa lalu.
Manfaat Mindfullness
- Mindfulness menghasilkan dampak yang positif dan berkontribusi langsung pada kesejahteraan (well-being) dan kebahagiaan (happiness) individu (Brown & Ryan, 2003; Brown, Ryan, & Creswell, 2007).
- Pada
psikologi positif, mindfulness menjadi salah satu aspek kebahagiaan masa
sekarang yaitu sebagai emosi positif masa kini (Arif, 2016).
- Ukuran kebahagiaan adalah kepuasan hidup individu, yaitu sebagai sebuah perasaan puas pada internal individu (Seligman, 2013; Uchida & Oishi, 2016).
- Kepuasan hidup sebagai tolok ukur kebahagiaan dapat muncul dari mindfulness karena mindfull menciptakan kejernihan kesadaran, kesadaran yang tidak membuat konsep dan tidak membeda-bedakan, kesadaran dan perhatian yang fleksibel, dapat memiliki pendirian yang empiris terhadap realitas, sadar berorientasi pada masa sekarang, dan perhatian serta kesadaran yang stabil dan berkelanjutan (Brown et al., 2007).
Individu dapat menerima pengalaman sebagai realitas apa adanya, hal ini dapat mereduksi perasaan negatif dan meningkatkan perasaan positif pada individu.Ketika seseorang sadar, seseorang menjadi lebih sensitif terhadap suatu konteks dan perspektif dalam suatu situasi saat ini. Saat seseorang memiliki kesadaran penuh, perilaku individu dapat dipandu daripada diatur oleh aturanaturan dan rutinitas-rutinitas.
Komponen Utama Mindfullness
Umniyah dan Afiatin (2009) berpendapat bahwa mindfulness memiliki tiga komponen yaitu Kesadaran (awareness), Pengalaman saat ini (present experience) dan Penerimaan (acceptance).
Syarat-syarat yang harus dipenuhi pada proses pemusatan perhatian (mindfulness) adalah:
1. Nonkonseptual, merupakan kesadaran tanpa proses pemikiran
2. Fokus pada peristiwa sekarang
3. Tanpa penilaian (non-judgemental)
4. Dilakukan dengan sengaja (intentional)
5. Observasi subjek
6. Nonverbal;
7. Membebaskan (liberating)
Bersambung ...