Bismillah...
Beberapa hari ini berbagai berita masuk ke beranda facebook, WAG, dan dari tetangga mengenai virus Corona, Bandara Penuh Sesak, tetangga yang nekad mudik dari Jakarta, Iuran BPJS dan lain-lain. Berita tersebut dianggap datang tiba-tiba. Maka sukses menarik perhatian banyak warga, dan melahirkan beberapa reaksi berupa opini yang disampaikan di media sosial.
Sebagai seorang ibu dan istri yang juga nyambi mengerjakan tugas review artikel, juga menulis fiksi, dan non fiksi, saya memilih tidak terlalu dalam mengikuti berita-berita tersebut. Bukan tidak mau, tetapi harus membuat prioritas.
Hari ini saya ingin menulis kegiatan bersama anak-anak dari pagi sampai jelang buka puasa. Alhamdulillah usai sholat subuh saya tidak tidur (lagi). Memilih melanjutkan beberes dapur dan rumah. Pukul 9 - an saya mulai utik, demi melihat ada pisang matang yang pemberian mertua. Juga ada kacang tanah yang belum dikupas. Maka, timbul ide untuk mengajak anak-anak membuat pisang crispy dan mengupas kacang.
Dua anak perempuan saya memilih mengolah pisang jadi pisang crispy, dan anak lelaki pilih bantu saya mengupas kacang tanah. Mbak Al dan mba Ay sudah pernah membuat pisang crispy sebelumnya, sehingga sudah bisa dilepas, tanpa arahan dari saya lagi.
Sementara Mas Ar, juga sudah pernah mengupas kacang, meskipun kadang ngeluh ''duh tanganku sakit.'' Saya maklum anak zaman now, jarinya tidak biasa kerja kasar, biasanya nunal nunul keyboard HP atau Laptop. Tidak heran kalau kurang suka melakukan pekerjaan rumah tangga, terutama mengupas kacang. Sambil bercanda dan berlomba siapa yang selesai duluan, menjadikan acara kupas kacang seru dan cepat selesai.
Kacang yang sudah dikupas kemudian dijemur diterik matahari agar keringnya merata dan tidak lekas busuk jika disimpan. Sebagian kacang tersebut saya goreng, untuk camilan. Kami suka nyamilin kacang tanah goreng, setelah berbuka.
***
Dua gadisku, juga berhasil menyelesaikan tugas membuat pisang crispy. Selesai pisang crispy mereka bikin olahan versi mereka sendiri. Pisang coklat, tepung terigu, tepung panir, pisang dan bubuk coklat, serta gula diadon kemudian dibentuk bulat, dan pipih. Setelah itu, digoreng. Mbak Ay sempat merengek ingin batal puasa, karena ingin nyicip kue buatannya. Tetapi saya bujuk untuk tetap melanjutkan puasa. Alhamdulillah dia nurut.
Mbak Al, dicari temannya diajak bermain. Karyanya yang siap digoreng akhirnya ditunda, karena mau main dengan temannya. Lho kok boleh main dengan teman? Iya beberapa hari ini teman-temannya sering datang dan mengajak bermain. Kami ijinkan, tetapi tetap harus patuh protokol, jaga jarak, dan cuci tangan. Waktu bermain juga tidak boleh terlalu lama.
***
Disela-sela bebikinan tersebut, anak-anak juga harus didampingi dalam mengerjakan tugas dari sekolah. Mbak Al mengerjakan tes tema 8 melalui gform yang dikirim ustadzah melalui WAG kelasnya, juga deadline setoran hafalan. Mbak Ay, mendapat tugas setoran hafalan, deadline besok.
Mengerjakan tugas sekolah yang hampir setiap hari tersebut, membuat anak-anak mulai mengeluh. Nah ini dia, tugas emaknya harus membujuk, mendampingi dan menyemangati agar anak bersedia mengerjakan. Tidak mudah lho ternyata ..hehe. Anak lebih patuh sama gurunya dibanding orang tuanya?? hehe. Alhamdulillah berkat dukungan Paksuami anak-anak jadi semangat dan saya tidak terlalu berat mengemban tugas mendidik anak.
***
Pagi -pagi sama- sama bebersih rumah dan halaman depan dan samping. Kami bersama-sama membuang sampah ditempat pembuangan sampah tak jauh dari rumah. Semua anak terlibat, membawa satu kotak sampah, termasuk saya. Wah banyak amat kotak sampahnya, hehe. Ya dirumah ada 5 kotak sampah.
Sampah daun hasil bebersih didepan dan samping rumah. Kami kumpulkan dan masukan dikotak sampah. Inginnya dibuat kompos, tetapi sedang tidak ada bisa, maka kami kumpulkan dan buang di tempat pembuangan.
Belakang rumah juga kami bersihkan, disana ada bekas kulit kacang. Semalam naruh kacang rebus sisa yang sudah agak basi, dibaskom khusus untuk menampung sisa makanan. Sisa makanan sengaja tidak saya buang ke tempat sampah, dikumpulkan dibaskom. Ayam-ayam tetangga selalu menghabiskan sisa makanan yang kami sediakan itu. Alhamdulillah sisa makanan masih bermanfaat.
Dibagian teras belakang, kebetulan ada beberapa pot tanaman. Ada jahe, lidah buaya, Delima, Tin, pandang, sereh, tanaman gantung, krokot, palm dan lain-lain. Semua tanaman pakai media pot. Alhamdulillah tumbuh subur.
Ba’da dzuhur saya sempatkan
berdiskusi dengan Paksuami mengenai review artikel. Ini terkait tugas baru saya
mereview artikel dari jurnal internasional. Paksuami yang sudah kenyang asam
garam didunia artikel internasional, sangat tepat untuk jadi tempat saya
berguru. Mereview jurnal internasional merupakan hal baru bagi saya. Maksudnya yang
secara langusng diminta oleh Editor. Biasanya mereview untuk kepentingan
penelitian sendiri. Ini mereview artikel orang lain, jelas berbeda. Secara
teknis juga membutuhkan pemahaman yang mendalam.
Tawaran menjadi reviewer datang
lagi, dan saya menerimanya. Untuk menambah jam terbang. Alhamdulillah suami
juga mengijinkan, maka tanpa ragu saya balas bersedia.
Setelah berdiskusi akhirnya saya mulai membaca artikel tersebut, bikin catatan diberbagai tempat. Semoga segera selesai. Satu hal sebagai reviwer harus bisa menempatkan diri sebagai author juga, aagr bisa merasakan betapa artikel itu sangat ditunggu oleh author. Siapa tahu karir, jabatan, masa studi, tergantung dari artikel tersebut. Maka jangan pernah menunda pekerjaan mereview, apalagi mengabaikan, dan mempersulit tanpa alasan yang rasional.
Lelah nguplek artikel saya rehat, dan tidur siang. Dibangun paksuami sekitar jam dua.
Tak lama kemudian ada teman berkunjung, tadi pagi sudah WA saya tapi baru bisa ke rumah sore hari. beliau diantar oleh suaminya. Cuma ambil buku kok, dan cuma sebenatar saja.
Ba'da Ashar mulai masak untuk berbuka. kali ini ingin makan yang sger-seger, maka bakso jadi pilihan. Bahan dan bumbu sudah tersedia, tinggal eksekusi.
Alhamdulillah demikian cerita kegiatan kami sekeluarga hari ini.
==
Semoga barokah..aamiin
No comments:
Post a Comment