Sunday, March 15, 2020

Cara Menjaga Kesehatan Keluarga, Selama Masa KLB


Hari kedua setelah ditetapkan KLB, (15/03/2020) saya pergi belanja kebutuhan makanan di pasar terdekat tempat biasa belanja. Sebenarnya bukan pasar, hanya jalan yang kanan dan kirinya dipenuhi pedagang makanan matang maupun bahan makanan mentah. Layaknya sebuah pasar, barang yang dijajakan lengkap, ada ikan laut, ikan air tawar, daging sapi, ayam, bandeng presto dan lain-lain. 


Disepanjang jalan Jaya Wijaya, Mojosongo setiap pagi setelah subuh sampai sekitar pukul 10 memang menjadi tempat berjualan. Meskipun ada pasar namun baik pedagang maupun konsumen lebih menyukai berjualan dan belanja disepanjang jalan tersebut.

Sebelum belanja bahan sayur, dan lauk, saya mampir ke minimarket Ind*m*r*t PLus yang buka 24 jam, untuk ambil uang di atm, sekalian beli roti tawar. Saya mengamati orang-orang yang berkunjung, juga kasir, jarang yang menggunakan masker. Padahal di Surakarta sudah ada pasien yang terkena virus Covid-19, bahkan sudah ada yang meninggal. Mungkin karena sekarang susah mendapatkan masker, sehingga masyarakat tidak menggunakannya. 

Waktu membeli daging ayam, tak jauh dari saya menunggu antrian ada seorang nenek yang batuk, tapi tidak menggunakan masker. Saya berdoa semoga nenek itu hanya batuk biasa, bukan terkena virus yang sedang mewabah itu.

Jamu Corona




Tak lupa mampir membeli jamu di mbak jamu langganan, ternyata sudah banyak yang antri ingin membeli jamu juga. Saya minta jamu kunyit putih, dan beras kencur, saya minum ditempat. Mbak jamu ini juga menyediakan jamu kemasan botol, untuk dibawa pulang. Ada jamu beras kencur, kunyit asem, jamu paitan, godokan sirih, dan lain-lain. 


Jamu Corona, Virus Corona


Hari ini Mbak jamu bilang ada varian jamu baru, ''jamu corona'', wah kreatif ya, pintar memanfaatkan peluang. Semula saya mau pesan jamu kunyit asam, jadi tertarik membeli jamu corona. Ternyata jamu baru itu laris manis diserbu pembeli. Ada seorang ibu muda, juga bapak-bapak setengah baya membeli jamu corona. 

Jamu corona ini diracik sendiri oleh mbak jamu, katanya ramuan jamu itu terdiri dari kunyit, jahe, kayu manis, dan temu lawak. Memang belum ada obat, atau vaksin untuk mengobati dan mencegah virus ini, namun dilihat dari komposisi jamu itu, bermanfaat untuk menjaga daya tahan tubuh. 

Seorang nenek yang ikut antri membeli jamu, bercerita disekitar sini, ada warga yang positif corona, tadi malam dirujuk ke rumah sakit. Ya Allah, sudah semakin mendekati tempat tinggal. Lindungi kami ya Allah, semoga tetap sehat dan tidak terkena virus corona, aamiin.

saya melanjutkan belanja berbagai bahan makanan, sayuran, ikan, bumbu, dan makanan matang untuk sarapan. Lumayan banyak belanja kali ini, sengaja supaya cukup untuk beberapa hari, sehingga tidak perlu keluar rumah.

Sampai dirumah, saya cuci tangan bersih, kemudian menyiapkan sarapan untuk anak dan suami. Kami sarapan bersama dengan makanan matang yang tadi saya beli.

Food Preparation


Usai sarpan saya kembali meneruskan beberes hasil belanja, dengan teknik menyiapkan bahan makanan  Food-preparation . Dibantu anak-anak membersihkan sayuran, buah, bumbu, dan lauk menjadi lebih cepat. Wadah-wadah atau food container juga sudah disiapkan. Semua bahan sudah masuk dalam wadah, dan disimpan di kulkas maupun freezer. Kecuali bahan yang akan dimasak hari ini.



Bahan Makanan, Food Preparation, Virus corona


Membuat stok sambal


Sambal merupakan menu yang tidak bisa tidak ada dirumah kami, maka membuat sambal jadi prioritas hari ini. Sengaja membuat agak banyak untuk beberapa hari, supaya tidak perlu membuat setiap hari. 

Bahan sambal, cabe merah besar (cabe tampar), cabe rawit, bawang merah, bawang putih, tomat, terasi, garam secukupnya, dan gula jawa secukupnya. Semua bahan yang sudah bersih, ditiriskan, digoreng. Haluskan semua bahan, lalu goreng lagi sampai matang. Koreksi rasa, dinginkan. Bagi menjadi beberapa bagian, sesuai kebutuhan. Satu bagian untuk makan hari ini, bagian lainnya disimpan dalam kulkas. Bila memerlukan tinggal dihangatkan, dengan cara dimasak kembali sebentar.


Menyimpan Bawang Putih, dan Bawang Merah


Stok Bawang merah dan putih sudah memadai, dan disimpan ditempat terbuka dan kering. Hal ini berguna agar duo bawang tersebut tidak lekas busuk. Cara penyimpanan lain yang bisa dilakukan adalah mengupas, dan masukan dalam food container, simpan dikulkas. Namun saya pribadi lebih suka menyimpan dengan cara pertama taruh ditempat terbuka, di rak kecil yang ada rongganya, dan diletakan didapur. 


Mengajak Anggota Keluarga Menjaga Kebersihan


Usaha yang kami lakukan untuk menjaga kesehatan, antara lain:


  • Minum air putih yang cukup
  • Minum jamu dari rimpang
  • Konsumsi makanan bergizi
  • Sering cuci tangan sebelum dan sesudah aktifitas
  • Tidak keluar rumah bila tidak penting
  • Mandi 
  • Tidur yang cukup
  • Menjaga kebersihan rumah dan lingkungan
  • Mengenakan masker bila keluar rumah
  • Berdoa dan beribadah

Stok Air Bersih

Persediaan air bersih untuk memasak Alhamdulillah sudah cukup. Baru tadi pagi diantar oleh penjual langganan. Air untuk masak disini harus membeli karena tidak punya sumur. Sementara air untuk mandi dan mencuci  dialirkan dari PDAM. Kedua jenis air itu sejauh ini masih lancar. 

Gas

Persediaan gas masih cukup alias belum habis, tapi tabung gas yang satunya belum diisi. Kemarin lupa pesan sama warung langganan. Biasanya dua tabung selalu terisi,  satu untuk masak, satu lagi untuk persediaan. 


Segala ikhtiar sudah dilakukan, untuk menghadapi masa status KLB ini. Semoga segalanya segera membaik, dan benar-benar aman, serta bebas dari virus corona. Semoga Allah melindungi kita semua, aamiin.


1 comment:

Mendidik Anak Ala Keluarga Berbudi

Link