Friday, March 20, 2020

Manajemen Waktu, Puasa Bermain Medsos


Bismillah, menjalani tugas pertama di kelas kepompong.
Tidak mudah bagi saya untuk memahami tugas ini. Butuh waktu  lama untuk mencerna. Di mulai dari mendengarkan video dongeng Bu Septi, mencatat hal penting, menyimak pertanyaan dan jawaban teman lain. Juga membaca surat cinta dari Bu Septi, juga dari Mba Ika. 



Saya Ingin Cekatan Dibidang Apa, atau bidang apa yang akan dikuatkan?


satisfactory


Melihat Mind Map, saya berusaha meningkatkan kualitas cekatan di bidang menulis.  Ini menantang, mengingat target penulisan yang saya buat di mind map, tidak hanya menulis di blog, tapi menulis buku, dan artikel ilmiah. 


Peta belajar bisa dibaca Disini


Menulis curhatan bisa dilakukan setiap hari, dan insyaallah bisa menulis 1 artikel per hari. Namun untuk artikel ilmiah belum bisa menulis sehari satu artikel. Proses mencari literatur, menulis, dan mengedit butuh waktu lama, belum lagi kalau mood sedang gak akur.

Dimasa semua anggota keluarga stay dirumah begini, me time menulis tidak bisa seperti sebelumnya. Tugas domestik dan melayani keperluan anak dan suami menjadi prioritas. Membuat to do list, kandang waktu, mungkin menjadi solusi. 

Maka saya harus bijak kepada diri, paham kemampuan diri. Apalagi tahapan kepompong ini memang saatnya belajar mandiri tidak perlu tanya sana-sini, tidak perlu bikin grup diskusi, fokus pada diri sendiri. Harapannya akan semakin mengenal diri, tanpa pedulikan suara-suara dari luar. Kita punya hak penuh untuk memilih bidang yang akan dikuatkan, mencari dan membuat  tantangan, serta menilai hasil perjuangan. 

Bagaimana Supaya Cekatan?

Untuk bisa cekatan dibidang kepenulisan, maka harus rajin berlatih menulis. Banyak berlatih akan membuat diri semakin terampil. Akan mudah melakukan sesuatu yang sudah sering dilatih.

Tantangan 30 hari

Latihan menulis akan dilakukan dalam 30 hari kedepan. Tantangan tersebut adalah menulis dua artikel perminggu. 

Jadwal kegiatan yang dilakukan adalah


Hari pertama : mencari literatur, informasi sesuai tema
Hari kedua : mereviu, buat outline, dan menulis
Hari ketiga : mengedit dan memposting

Dimulai tanggal 24 maret sampai 22 Juni 2020. Jadi selama 30 hari kedepan, insyaallah akan ada 8 artikel dihasilkan. Kalau lebih dari 8, akan lebih baik tentunya. 

Artikel yang telah ditulis akan diposting di blog. Mengapa blog? blog sebagai sarana berlatih menulis cukup efektif. Juga sebagai penyimpan  tulisan-tulisan yang saya buat. Kumpulan artikel-artikel tersebut, suatu saat akan dikembangkan menjadi sebuah buku, dan artikel ilmiah untuk publikasi. Nah setali tiga uang.

Ya, karena saya harus berpikir bagaimana target tulisan saya baik blog, buku maupun publikasi dapat tercapai. Pernah fokus satu persatu, namun ambyarr alias bubar jalan. Maka harus berstrategi supaya semua dapat tercapai, dan hati bahagia.


Puasa
  
Puasa 30 hari di kelas kepompong ini adalah menghilangkan hambatan, gangguan, yang membuat proses menjadi cekatan terganggu. 

Untuk cekatan dibidang menulis banyak sekali gangguannya, terutama manajemen waktu, untuk bermain medsos.  

Biasanya dilakukan disela-sela melakukan pekerjaan domestik, saat mencari data maupun pada saat menulis. Buka Fb, baca cerita di komunitas menulis, komunitas blog, tengok youtube....bablas. 

Apalagi selesai ndomestik badan lelah, sudah mandi, sudah makan, leyeh-leyeh sambil pegang hp dan main medsos rasanya nyaman. Tapi efeknye tidak efektif untuk rehat, kepala kadang ikut pusing, otot leher kaku.  

Nah itu antara lain yang harus saya kurangi, sebab kalau dihilangkan sama sekali tidak mungkin juga. Lebih baik mengaturnya supaya semua berjalan lancar dan baik.

Puasa hari pertama saya mengurangi bermain medsos.
Hari ini saya beri nilai 2, atau Satisfactory. Karena masih belum bisa disiplin bermain medsos. Saat rejat tadi niatnya mau tidur, karena badan lelah sekali. Namun sambil bawa hp rehatnya, akhirnya sempat main medsos, meskipun waktunya tidak sama dengan sebelumnya. Saya anggap belum berhasil

Disis lain saya patut bahagia, tadi pagi sudah belanja agak banyak, food prep, masak, dan selesai masak dapur langusng bersih. Start to end itu prinsipku sekarang. Gak boleh ninggalin pekerjaan sebelum selesai. 

Manajemen emosi cukup baik, sempat agak ngegas dikti sama anak, tetapi untungnya Paksuami dan anak-anak mengingatkan dengan sebuah hadist larangan marah. 

Membersamai anak saya lakukan pada saat membersihkan bahan makanan, anak-anak smabil belajar bagaimana menyiangi sayuran, memotong, mencucinya, menata di wadah, kemudian menyimpan dikulkas. Juga pada saat mereka mengisi PR, dan biasanya ditambah malam setelah maghrib bercerita. 


Dapat Badge Apa Hari ini?

Satisfactory


Ya, upaya hari ini saya ganjar dengan badge satisfactory. saya rasa cukup adil untuk usaha mengurangi scrol sosmed hehe. Selamat ya, besok lebih baik lagi, aamiin

Penutup

Demikian cerita tentang puasa hari pertama dikelas kepompong. Semoga semua target tercapai, sampai akhir, aamiin.

Noted..
Upsss...pingin ketawa sayah, jebule belum wayahnya setor tugas, baru nyadar setelah setor. Udah gitu dengan pedenya cerita di FB dan WAG. Walah..bener-bener error kemarin. Untung segera nyadar, lapor Mba Ika, dan Mba Lia, akhirnya tugas dihapus. 

Tumben gasik setor tugas, sekali gasik, ehh salah tanggal...😅😅😅😅. Duuh mak, keep kalem, semangat boleh tapi tengok kanan-kiri juga perlu ..hehe.


Harusnya mulai tanggal 20 - 23 maret, adalah saatnya tengok mind map, renungkan, lalu pilih satu bidang yang akan dikuatkan or ditingkatkan. Bikin tantangan untuk menguatkan bidang pilihan tersebut. Tak lupa petani apa gangguannya, atau hambatan untuk mencapainya. Maka berpuasalah dari gangguan-gangguan tersebut.


Bila SUDAH KETEMU, lets do it. Patuhi, lakukan dengan baik. 


Selamat merenung...


#tantangan30hari
#kelaskepompong
#bundacekatan
#institutibuprofesional

2 comments:

  1. Menarik sekali Mbak ceritanya. Ada mindmap dan pakai badge juga untuk apresiasi. Ini program apakah ya?

    ReplyDelete
  2. Terimakasih Mba Kartika..Ini sedang belajar di kelas Bunda Cekatan, Intitute Ibu Profesional (IP) Mba..hehe

    ReplyDelete

Mendidik Anak Ala Keluarga Berbudi

Link