Sunday, March 22, 2020

Covid-19


Masa KLB sudah berjalan satu minggu, seminggu pula kami mengunci diri di rumah. Tidak sepenuhnya mengunci sebenarnya karena masih keluar rumah buang sampah, jemur baju dibelakang rumah. Masih bisa sesekali menyapa tetangga kalau jemur baju diteras belakang, kebetulan dekat dengan rumah tetangga.  Kami hanya ngobroil sebentar dan seperlunya. 


Berita perkembangan virus covid - 19 terus kami ikuti, melalui media sosial, terutama perkembangan di wilayah Surakarta. Sempat terkejut  baca berita dari Instagram Kuliner Solo (20/03/2020), bahwa ada warga Mojosongo yang dijemput petugas kesehatan kemudian dikarantina di rumah sakit umum dr. Moewardi. Penasaran, Mojosongo bagian mana, dari berbagai komen netizen diketahui dari Kedung Tungkul, tepatnya seberang sungai Bengawan Solo, tak jauh dari  RS. dr.Oen, Kandang Sapi. 

Ya, Allah ...sudah sampai disitu? lumayan dekat dari desa tempat kami tinggal saat ini, cek dari google map, hanya 3,9 KM. Lumayan dekat memang, tapi itu bukan wilayah yang biasa kami lalu.

Menurut berita tersebut, saat ini sudah 17 rumah diisolasi. Mengapa sampai 17 rumah? Kemungkinan karena pasien ini sebelum dijemput petugas kesehatan, pernah rewang alias bantu tetangganya yang hajatan, juga sempat belanja ke pasar, walau entah ke pasar mana. 

Wah-wah...sudah berapa orang yang bertemu, bercakap-cakap, bersentuhan dengan pasien tersebut. Mengapa bisa sampai begitu. Pasien sebelumnya di tes, namun hasilnya belum keluar, sedangkan pasien ini tidak menunjukan gejala-gejala orang sakit, seperti batuk,flu ..mungkin mengira itu tidak berbahaya. Kebetulan tetangga punya hajat, umumnya hidup bermasyarakat saling bantu. Tidak disadari bahwa niat baik membantu tetangga itu malah jadi petaka. Setelah hasil tes lab diketahui, ternyata positif kena covid-19. Begitu kira-kira kronologinya.

Hari itu sebenarnya saya mau kepasar, karena stok lauk tidak ada. Pak suami melarang, meskipun lumayan jauh jarak pasar dan rumah pasien, namun siapa yang tahu kalau ada orang di pasar yang pernah bersentuhan dengan beliau. Baiklah, akhirnya pesan sama orang yang jualan ayam, untunglah pagi itu masih ada stok ayamnya. Biasa jualan sore sampai malam hari, jadi kalau pagi sering tidak punya stok dagangan. 

Urusan lauk sudah beres, ada tempe, tahu, daging ayam, dan telur lumayan cukup untuk stok 4 hari kedepan. Sekarang bisa fokus bekerja dari rumah. 

Anak0anak mulai mengeluh bosan dirumah saja, kami beri pengertian agar lebih bersabar. rencana berkunjung ke rumah Mbahnya dan tempat lainnya terpaksa ditunda, sampai status KLB dicabut.

Ikhtiar menjaga kesehatan dan kebersihan kami tingkatkan, tak lupa selalu berdoa mohon perlindungan kepada Yang Maha Kuasa. Semoga Allah selalu melindungi keselamatan kami semua, keluarga kami, dan seluruh masyarakat Indonesia. Semoga virus Covid-19 segera berlalu. 

2 comments:

  1. Memang agak mengkhawatirkan ya kondisi saat ini. Di Sidoarjo juga pasien positifnya hanya berjarak 8 km. Tapi yang buat agak tenan, saya sdh lama gak melewati daerah sana.

    ReplyDelete
  2. Terimakasih Mba sudah mampir kemari, hehe. Wah di sidoarjo sudah ada juga ya..memang penyebaran virus ini cepat sekali. Untung bukan daerah yang biasa dilewati njenengan. Semoga sehat selalu mba kartika, aamiin.

    ReplyDelete

Mendidik Anak Ala Keluarga Berbudi

Link