Saturday, January 4, 2020

Meningkatkan Keterampilan (Telur Orange)


Bismillahirrahmanirrohim,

Alhamdulillah, kelas Buncek sudah dimulai  lagi, setelah libur akhir dan awal tahun. Tugas kali ini adalah menemukan telur orange. Apa itu telur orange? telur orange disini adalah ilmu untuk mendukung telur merah. Apa pula itu telur merah? telur merah itu keterampilan yang harus dikuasai untuk meningkatkan telur hijau. Telur hijau adalah kegiatan yang bisa, suka dan penting. Jadi, manfaat telur merah dan orange itu adalah untuk meningkatkan kualitas telur hijau atau indeks kebahagiaan melakukan kegiatan yang bisa, suka dan penting, (lihat link telur merah, dan telur hijau).

Nah untuk itu, perlu kiranya di breakdown lagi menjadi lebih spesifik, mengenai ilmu apa yang dipelajari, apa tujuan belajar, sumber ilmunya darimana, dan  bagaiamana cara belajarnya. Penjelasannya adalah sebagai berikut.

Ilmu apa yang dipelajari?

Flasback, telur hijau yang aku pilih diantara lima telur adalah menulis. Untuk meningkatkan kualitas telur hijau, maka dibutuhkan  telur merah (keterampilan).  Telur merah yang saya utamakan untuk dipelajari dan dikuasai dikelas bunda cekatan ini adalah keterampilan menulis (writing skill) dan ilmu manajemen, dalam hal ini bahasa indonesia. Menurut saya, bahasa saat ini mendesak untuk dipelajari.



Tujuan Belajar

Mengapa bahasa?/ Why? tujuan belajar untuk menunjang profesi sebagai pendidik/pengajar, juga, untuk meningkatkan rasa percaya diri dalam menulis. Saya masih sering tidak percaya diri (pede) ketika menulis artikel atau bahkan status. Oleh karenanya perlu belajar ilmu kepenulisan yang meliputi ilmu tata bahasa Indonesia, stilistika, dll. Ilmu manajemen waktu sangat membantu agar aktifitas menulis tidak mengganggu aktifitas lainnya, terutama kebersamaan dengan keluarga.



Sumber Ilmu

Di era banjir atau tsunami informasi ini, kita dimanjakan dengan berbagai sumber ilmu. Kondisi tersebut memang sangat menguntungkan dan memudahkan kita untuk belajar, namun sekaligus membingungkan jika, tidak paham cara belajar yang benar. Bagaimana tidak, justru semua hal  yang kelihatan menarik dibaca, dipelajari, akhirnya pada saat tertentu malah jadi bingung sendiri, Oleh karenanya perlu sekali kita bisa memilah, memilih apa yang harus dipelajari, dikuasai. Hal itu akan efektif jika kita mampu memetakannya, berdasarkan suka, bisa dan penting, juga skala prioritas, mana yang mendesak dan mana yang masih bisa ditunda.


Memilah dan memilih ini perlu juga dilakukan untuk menentukan sumber belajar. Sumber belajar ilmu bahasa yang saya pilih adalah buku, artikel Blog, Youtube, Komunitas, media sosial, website juga ahli bahasa, dan lain sebagainya.

Cara Belajar yang Gue Bangets

Menemukan gaya belajar yang sesuai dengan diri atau ''gue bangets'' itu butuh proses yang tidak sebentar. Hal itu terasa sekali saat menjalani studi doktoral. Proses panjang studi itu telah mengajarkan saya untuk mengenal diri, terutama mengenai ritme belajar, pola belajar yang pas untuk diri. Sehingga menjadi paham kapan saat produktif, ide mengalir deras dan cepat menguasai materi pelajaran.


Hasil mengamati dan merasakan bertahun-tahun menyimpulkan bahwa saya nyaman dan bisa belajar cepat itu pada saat dini hari-sampai subuh, atau subuh - sampai jam 7. kalau sore jam 3 - maghrib. Waktu-waktu tersebut saya sebut jam produktif berdasarkan waktu. Sayangnya subuh - jam 7 itu waktunya emak menyiapkan sarapan dan mengantar anak-anak ke sekolah. Begitu pula jam 3 - maghrib, saatnya jemput anak sekolah dan menemani mereka makan dan lain sebagainya, sehingga menjadi tidak efektif untuk belajar di jam-jam itu kecuali anak-anak libur sekolah. Ini merupakan tantangan yang harus dicari solusinya. Berusaha belajar atau menulis pada waktu sebelum subuh dan setelah antar maupun jemput anak-anak.

Cara belajar berdasarkan tempat, saya akan nyaman dan belajar cepat / mudah paham jika berada ditempat sepi tapi banyak orang (ramai tapi sepi), seperti perpustakaan, masjid kampus, di rumah tapi tidak sendiri, dan lain sebagainya. Intinya ditempat yang ada orang lain tapi sepi.

Dalam kondisi tertentu, saya harus bisa belajar dimanapun dan kapanpun, tidak terikat ruang dan waktu. Tetapi mengenali ritme dan pola belajar diri itu sangat penting, agar tujuan belajar bisa tercapai dengan lebih efektif, lebih cepat serta lebih baik.

Setelah paham waktu dan tempat produktif belajar, maka saya pun harus bisa menemukan cara belaajr yang "gue bangets". Biasanya cepat nyantol jika belajar dengan cara; membaca, kemudian dicatat, dibaca ulang, melihat dan mendengarkan sambil dicatat yang penting-penting, dibuat pola semacam model penelitian,  dan diskusi dengan orang lain. Diskusi dengan orang lain juga sangat efektif untuk memahami materi belajar.






Bismillah, semoga dimudahkan proses belajar dibuncek ini, tujuan dan target tercapai, aamiin. Semangaaat.

======


#janganlupabahagia
#jurnalminggu3
#materi3
#kelastelur
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional


Baca juga :

https://hayu0477.blogspot.com/2019/12/kelas-bunda-cekatan-kelas-telur-telur.html


No comments:

Post a Comment

Mendidik Anak Ala Keluarga Berbudi

Link