Bismillah..
Hallo emak-emak bahagia apakabar hari ini?
Semoga cucian piring, baju sudah kelar semua ya Mak...saatnya menulis di Blog, hehe.
Kali ini saya mau menulis tentang menjaga kewarasan diri dengan kata ajaib. Apakah itu?
Begini ceritaya Mak...kadang eh sering ding, saya tuh merasa kesal, sebal bin jengkel dengan sikap atau kata orang yang menyakitkan hati. Baik dimasa lalu maupun yang baru terjadi. Biasanya ada perasaan kesal, marah pastinya. Lebih kesal lagi jika tidak bisa mengungkapkan perasaan kita itu ya Mak? Pasti rasanya tidak enak pakai bangets, nyesek deh. Nah kalau hal seperti ini dibiarkan pasti tidak sehat dong bagi jiwa raga, so mesti diapakan itu rasa?
Kalau ikuti nafsu sih pengen melampiaskan kemarahan ini dengan orang yang sudah menyakiti hati ini, namun agama kita, Rasul kita kan melarang kita untuk membalas orang yang sakiti hati kita. nah, bingung kan? . Jelas-jelas orang itu sakiti kita, eh tidak boleh kita balas, apa ndak nyesek?? Ya, kalau mau ikuti cara syaiton silahkan lampiaskan amarahmu kepada orang itu. iih gaklah kita kan pengikut Nabi Muhammad yang penuh kelembutan dan kasih sayang. Okelah kalau begitu , kita akan cari cara untuk membalas kejahatan orang itu dengan cara yang mulia. Apa saja sih caranya?. Ini dia ....
1. Banyak-banyak istighfar
2. Doakan yang baik-baik
3. Kirim parcel ke orang itu, What???
ingat kan Mak, filosofinya pohon kurma, jika dilempar
batu, malah dikasih buahnya, eh iya ding. sambil nyengiir
sakiit...hihi
4. Baca Dzikir, sholawat agar ingat Allah terus, mungkin orang
itu dikirim Allah menguji kesabaran kita, keimanan
kita..dan lain sebagainya. Nah kalau sudah begitu mah...
gak bakal berani kita balas kejahatan orang itu dengan
kejahatan.
5. DE EL.EL.
Pastinya sudah banyak tentang tips tentang bagaimana mengelola emosi dari Ustad, Motivator dan lainnya. Namun kali ini saya mau berbagi mengenai pengalaman meredam amarah, sakit hati, galau karena ulah orang yang menyakiti hati.
"Sak Bahagiamu'', nah itu kata ajaib yang selalu aku ucapkan ketika disakiti orang, ketika ingat orang yang nyakiti hati saya dimasa lalu...dan belum sembuh. Kata itu sederhana namun khasiatnya luar biasa.
Kata itu saya kenal dari teman-teman satu komunitas di Solo Raya. Sudah cukup lama namun baru beberapa minggu ini jadi mantra ajaib dalam kehidupan saya.
Hal itu tidak serta merta bermanfaat, namun didasari oleh kata Ustad Nasrullah, penggagas magnet rezeki. Dalam audio visual di telegram yang saya dengarkan, ada kalimat yang mengena dihati saya "keajaiban hidup hanya terjadi pada orang yang peduli kepada orang lain, lebih mementingkan orang lain diatas kepentingan dirinya''. Misalnya ''yang penting anak saya bahagia, suami saya bahagia..dan seterusnya''.
Berdasarkan kata-kata dari Ustad itulah saya mulai merasakan bahwa kata "sak bahagiamu'' itu memiliki khasiat yang mewaraskan diri. Saat itu saya tersinggung dengan kata-kata seseorang (tidak perlu saya ceritakan detailnya ya), intinya mengusik keimanan saya. Sudah saya jelaskan namun tetap saja dia menghina saya. Saya sedih dan menangis, saya ketakutan , karena saya merasa telah memyakiti hati orang dengan kata-kata saya tanpa sengaja.
Saya banyak-banyak istighfar, kemudian saya ucapkan ''sak bahagiamu'' sajalah. Maksudnya terserah yang penting kamu bahagia, begitu kira-kira maksudnya. daripada debat kusir ya udah saya mengalah saja, yang penting dia bahagia. Taukah Mak? Tak lama kemudian orang itu minta maaf kepada saya, terlepas apakah dia tulus atau tidak itu bukan urusan saya.
Selanjutnya saat saya sedih, galau teringat masa lalu ada hal yang tidak menyenangkan dari sikap orang -orang yang pernah menyakiti. Kalau ingat kelakuannya rasanya ingin membalas sakit hati ini.
Saya menangis, sedih, istighfar dan pasrahkan kepada Allah. saya ucapkan kata ''sak bahagiamulah....''.
Mungkin itu hal yang membahagiakanmu. Terserah kau mau ngomong apa, berbuat apa terhadapku. Saya ucapkan berulang-ulang sambil masih terus menangis. Alhamdulillah hati lega...damai menyusup dihati, tidak ada lagi rasa galau dan sedih. Perasaan tenang karena yakin Allah tau pasti itu yang terbaik, menurut kita buruk tapi mungkin baik menurut Allah. Mungkin itulah kebahagiaan bagi orang itu.
Begitulah Mak...cara saya mengusir galau, dengan melihat dari sisi orang sebagai pelaku. Mungkin dia bahagia dengan melakukan itu semua. Mungkin dia senang dengan perilakunya itu. Mungkin dia puas dengan perilakunya itu. Yo wes ...yang penting kamu bahagia "sak bahagiamu''.
Sudah banyak rasa sakit yang saya rasakan, sembuh dengan kata itu.
Kata sederhana namun mengandung makna melihat sesuatu dari sisi lain, ada rasa pasrah kepada Allah SWT, mengesampingkan ego diri dan lain-lain. Itu menurut pengalamanku lho mak..hehe.
Semoga bermanfaat, terimakasih.
Jangan lupa bahagia 😃
Kalau ikuti nafsu sih pengen melampiaskan kemarahan ini dengan orang yang sudah menyakiti hati ini, namun agama kita, Rasul kita kan melarang kita untuk membalas orang yang sakiti hati kita. nah, bingung kan? . Jelas-jelas orang itu sakiti kita, eh tidak boleh kita balas, apa ndak nyesek?? Ya, kalau mau ikuti cara syaiton silahkan lampiaskan amarahmu kepada orang itu. iih gaklah kita kan pengikut Nabi Muhammad yang penuh kelembutan dan kasih sayang. Okelah kalau begitu , kita akan cari cara untuk membalas kejahatan orang itu dengan cara yang mulia. Apa saja sih caranya?. Ini dia ....
1. Banyak-banyak istighfar
Kata itu saya kenal dari teman-teman satu komunitas di Solo Raya. Sudah cukup lama namun baru beberapa minggu ini jadi mantra ajaib dalam kehidupan saya.
Hal itu tidak serta merta bermanfaat, namun didasari oleh kata Ustad Nasrullah, penggagas magnet rezeki. Dalam audio visual di telegram yang saya dengarkan, ada kalimat yang mengena dihati saya "keajaiban hidup hanya terjadi pada orang yang peduli kepada orang lain, lebih mementingkan orang lain diatas kepentingan dirinya''. Misalnya ''yang penting anak saya bahagia, suami saya bahagia..dan seterusnya''.
Saya banyak-banyak istighfar, kemudian saya ucapkan ''sak bahagiamu'' sajalah. Maksudnya terserah yang penting kamu bahagia, begitu kira-kira maksudnya. daripada debat kusir ya udah saya mengalah saja, yang penting dia bahagia. Taukah Mak? Tak lama kemudian orang itu minta maaf kepada saya, terlepas apakah dia tulus atau tidak itu bukan urusan saya.
Saya menangis, sedih, istighfar dan pasrahkan kepada Allah. saya ucapkan kata ''sak bahagiamulah....''.
No comments:
Post a Comment