![]() |
Aku dan teman-teman satu prodi |
Alhamdulillah
Alhamdulillah
Alhamdulillah
____
Kata itu yang bisa mewakili betapa bersyukur kehadirat Allah SWT atas karunia ini. Betapa tidak, seluruh rangkaian tahapan study sudah bisa kulalui. Tidak terkira kisah dibalik acara hari itu.
Karena wisuda tidak sekedar seremonial atau perayaan atau selebrasi. Dibalik gegap gempita perayaan itu, ada rangkaian perjuangan yang tak mudah. Aaah..sayangnya aku tak pandai menulis kisah study doktoralku ini. Tapi jika disuruh bercerita pecaaaah cerita panjang kali lebar, dijamin sampai bosan yang mendengarkan ceritaku...๐, kebiasaan buruk yang belum bisa kukelola.
Ya...kembali ke wisuda, hari Sabtu Tanggal 19 Oktober 2019, akhirnya aku diwisuda, Alhamdulillah.
Tentu tidak sendirian, aku bersama 18 orang program doktoral UNS dan 1.793 lulusan Diploma - S2 diwisuda hari itu.
Bersyukur berada dibarisan paling depan, sehingga mudah untuk mengingat dan bergerak. Mulai periode Oktober 2019 ini memang agak berbeda dengan periode sebelumnya. Jika sebelumnya yang disalami oleh Rektor itu yang Cumlaude, namun kali ini hanya lulusan program doktor dan mahasiwa berprestasi saja. Oleh karenanya kami mendapat tempat duduk paling depan sebelah barat.
Alasan mengapa bukan yang cumlaude yang disalami rektor? karena jumlah yang cumlaude itu total 900 mahasiswa, kebayang kan betapa lamanya ewaktu yang dibutuhkan untuk salaman?? hehe. Logis ya...walau kesannya jadi kurang prestige predikat cumlaude itu. Aaah gak juga..tetap kereen dan The Bestlah.
Aku memang tidak mendapatkan predikat apa-apa selain lulus doktor. Namun aku sangat bersyukur bisa menyelesaikan semuanya. Semua berkat Allah SWT yang memberikan bantuan melalui orang-orang yang selalu support terutama suami, juga kedua orang tua yang selalu mendoakanku.
Kemarin itu hanya suami yang ikut ke acara wisuda, anak-anak menunggu dirumah. Pertimbangannya tidak ada yang menjaga mereka, selain itu kasihan kalau diajak dan menunggu diluar gedung, cuaca panas cetar. Lebih baik dirumah dan setelah selesai acara kami langsung pulang, sore hari kami sekeluarga ke studio foto untuk foto keluarga.
Akupun tidak menyiapkan acara ini seserius acara ujian terbuka, aku lebih santai. Wisuda bagi mahasiswa S3 boleh dibilang tidak terlalu sakral, lebih sakral ujian terbuka promosi doktor. Setuju enggak Mak??? hehe.
Bagaimana dengan orang tua? karena jarak yang jauh, juga kesehatan mereka tidak memungkinkan untuk hadir. aaah..padahal saat-saat begini kedua orang tua harusnya hadir menemani,๐ข, mbrebes saat ingat mereka. Ada rencana ngajak foto mereka di studio dekat tempat tinggal. Insyaallah.
Legaa..tentunya purna sudah seluruh tahapan studi ini, saatnya menyemangati diri agar terus berkarya. Karena wisuda bukan akhir tapi awal untuk mengamalkan apa yang sudah dipelajari sekian tahun. Menyelesaikan seluruh tahapan studi memang tidak mudah, namun menjaga semangat berkarya setelah luluspun tidak mudah. Semoga dijauhkan dari sikap malas berkarya, aamiin. Semoga ilmu bermanfaat dan barokah, aamiin.
Oiya Mak...ada yang beda di wisuda kali ini, yaitu Rektor UNS Bapak Jamal Wiwoho, menyanyi tepatnya mengajak nyanyi seluruh yang hadir di gedung Auditorium tempat acara berlangsung. Lagu dengan judul "Rumah Kita''. Tak terasa aku larut dalam euforia itu, ketika Bapak rektor mendekati barisan kami, refleks aku mendekat dan ngadep ke kamera beliau, makanya kalau lihat video tersebut, dibagian akhir lagu ada gambar aku, hehe. Maluuu? dikit..banyakan senengnya๐. Meskipun badan kurang fit bahkan sempat ketiduran..halaah, ketika sesi nyanyi jadi seger lagi.
Demikian Mak-emak cerita tentang wisuda ke-3 ku, semoga bermanfaat. Terimakasih