Monday, November 4, 2019

Perempuan


Perempuan ohh perempuan..

Mengamati kisah-kisah perempuan yang dikhianati suami "serbasalah'' itu kata yang menurutku pas. ''Why?,'' susah sama-sama, setelah sukses malah sama perempuan lain. ''Kudu Piye?.'' Hiks.

Menikah dengan suami yang belum mapan, niatnya supaya bisa berjuang sama-sama, berjuang dari NOL supaya tidak dilecehkan suami atau keluarganya. Kan sama-sama merasakan susahnya , perihnya perjuangan. Namun kenyataan yang terjadi tidak sedikit rumah tangga yang mulainya dari nol, berjuang sama-sama, kandas ditengah jalan karena si suami punya wanita  idaman lain, pada saat dipuncak kesuksesan. Maaf bukan cuma suami saja sih pelakunya, ada juga istri or perempuan yang meninggalkan keluarganya demi pria idaman lain, tetapi dalam hal ini yang dibahas adalah istri yang jadi korban suami..hehe.

Di sisi lain ada juga perempuan yang menikah dengan pria kaya raya, maksudnya sudah kaya jauh sebelum menikah dengannya. Bahkan keluarga suami memang kaya raya turun temurun. Namun istri diperlakukan bak ratu. Hidup bergelimang kasih sayang dan materi, keluarga suami juga baik kepadanya.

Dua fenomena itu sering terjadi didunia nyata saat ini, dan viral di media sosial. Pelajarannya apa? Tidak ada jaminan rumah tangga langgeng, baik menikah dengan lelaki tidak punya maupun kaya raya. Tidak ada jaminan  lelaki tidak punya lebih  setia dibanding lelaki kaya. Tidak ada jaminan bahagia menikah dengan lelaki biasa begitupula dengan lelaki kaya. Semua menjadi ''mungkin' dalam hidup ini. So, jangan jadikan status ekonomi menjadi kriteria memilih jodoh. Sudah ada hadistnya kan ya....  pasti sudah pada paham kan?. Itu lho..kalau memilih karena kekayaan, risiko bisa miskin, kalau menikah karena kecantikan fisik, kalau udah tua atau karena sakit bisa jelek, kalau menikah karena jabatan, ....bla...bla... yang paling baik adalah karena agamanya.

Emak-emak pasti bertanya ..lah itu lelaki sholeh, kerjaanya dakwah lewat youtube bisa tuh khianati istrinya?. hehe...bukan hadistnya yang salah. Tetapi itu oknum ya Mak. AAhhhh sudah jangan bahas keimanan seseorang ya, itu hanya Allah SWT yang tau. Kita tidak paham betul apa yang terjadi pada rumah tangga mereka. Intinya setiap rumah tangga selalu ada masalah, apalagi yang sudah menikah belasan tahun lamanya. Hemm...yang udah merasakan pasti meng - ''iyakan".

Yang pasti setiap manusia ,menjalani takdirnya masing-masing. Manusia boleh memilih yang terbaik menurutnya diawal, namun diperjalanan  bisa saja berbeda hasil akhirnya. Manusia tidak bisa menjamin hidupnya sendiri bakal lempeng , bahagia terus ..seperti yang diharapkan. Hidup ini unpredicable, meskipun sudah dikerahkan seluruh ilmu manajemen. Apa yang bisa manusia  lakukan?. Tawakal ..hanya itu yang bisa dilakukan. Ikhlas menerima setiap takdir-Nya. Tetap berencana, memanaj hidup sesuai fitrah manusia, tapi jangan lupa ''tetap tunduk pada ketentuan-Nya''.
Mudah? enggaaak bangets. Semakin lama berumah tangga, semakin besar masalah yang diahdapi. Tapi bonusnya ...kita jadi semakin pinter mensikapi setiap masalah. Ya tawwakal ekpada ALlah, cari ridho Allah, apapun yang terjadi jika Allah ridho ..insyaallah itu yang terbaik.

Mohon perlindungan dari Allah SWT, dari segala bala' dunia akhirat. Mohon diebrikan kekuatan ketika sedang ditimpa masalah.


Saya tidak ingin ikut-ikutan menghujat,  saya memilih turut bersedih dan mendoakan semoga diberikan kekuatan kepada perempuan kuat itu. Saluut juga kepadanya begitu kuat dan tegar, tanpa sedikitpun menulis kejelekan mantan suaminya.  Perempuan luar biasa. Saya juga memilih mengamati dan berusaha mengambil pelajaran sebanyak-banyaknya dari setiap peristiwa. Setiap peristiwa tentu mengandung pesan dari Yang Maha Kuasa. Semoga kita bisa mengambil hikmahnya. Aamiin.





Mendidik Anak Ala Keluarga Berbudi

Link