Kemarin saya tidak setor jurnal tantangan 30 (T30), ceritanya ketiduran. Jadi pas ingat belum sempat menulis, kemudian mengantar anak tidur dan bablas ikut tidur.
Saya jadi sedih, itu artinya bolong lagi satu hari, dan tidak setor KLIP satu kali. Padahal bulan ini bertekad todak bolong di KLIP. Bulan sebelumnya cuma setor 10 kali, itulah yang menyelamatkan saya tetap diijinkan ikut kelompok pecinta aksara itu. Sejak itu jadi terdasar bahwa mengikuti suatu komunitas itu tidak boleh asal ikut, tapi lupa tanggung jawab berkarya sesuai komunitas. Lha ikut komunitas menulis ya harus mau nulis tho, hehe.
Ada kemajuan nih, sedih bila tidak setor, biasanya santai saja. Baguslah kalau begitu, biar ada semangat untuk menulis dan rajin setor tulisan.
Ini Tantangan hari ke-17, sudah melewati separoh waktu menempa diri menjadi kepompong sebelum kupu-kupu. Begini ya rasanya bertapa, dalam hal ini menulis. Ditengah perjalanan saya melebarkan sayap menulis fiksi. Tak disangka saya menikmati dan mulai percaya diri menulis fiksi.
Sekarang sudah sampai episode 5 aksara yang sudah saya rangkai. Episodenya lumayan panjang isinya, semoga tidak bertele-tele ya alur ceritanya. Dalam sehari kadang bisa menulis sampai 10 ribu kata, dan itu tanpa disadari, pas lihat jumlah huruf di aplikasi itu, baru sadar, dan berusaha mengakhiri cerita. Takutnya pembaca bosan, dan lelah kalau terlalu panjang.
Artikel non-fiksi malah belum selesai, nih. Hayoo..mulai males nulis non fiksi ..hehe. Jujur iya sih. Ada hal yang sangat krusial antara menulis fiksi dan non-fiksi. Imajinasi! ya, kalau fiksi bisa bebas berimajinasi, mau cerita apa, mau jadi tokoh apa, bebas.
Awalnya saya kira tidak bisa berimajinasi lagi, ternyata keliru. Ya itulah bila sudah saatnya, bila Allah telah ijinkan, pasti bisa. Padahal sejak SD sudah kepengen menulis fiksi, tapi selalu mentok dan tidak pernah jadi karya. Imajinasi waktu itu sedang abgus-bagusnya lho, sayang tidak bisa menuangkan ide. Sampai sekarang pun masih belum pandai menulis fiksi sih, ini tak sengaja, dan kebetulan menikmatinya. Makanya lanjut terus saja.
Merasa nyaman saja digrup itu, semua saling support tidak ada hujatan, atau komen yang menjatuhkan. Atmosfer menulis berasa bangets. Alhamdulillah, semoga makin betah berkarya. Tidak cuma karena masa lockdown saja. Aamiin.
Njajal genre lain boleh kan ya, supaya tidak buntu. Aku melonggarkan syarat bagi diriku untuk menulis jenis apa, yang penting berkarya, dan yang penting jangan lupa tugas utama, menulis apa. Apapun jenis genrenya manfaatnya sama, makin pede menulis dan semangat. Bukankah itu sejatinya tujuan dikelas bunda cekatan ini? Cekatan dibidang kepenulisan.
Baiklah, lanjutkan revisi menulis non-fiksi dulu ya...terimakasih.
#harike17
#tantangan30hari
#kelaskepompong
#bundacekatan