Siapa yang tak kenal Bepe/BP alias Bambang Pamungkas, pemain bola dari Club Persija. Rasanya banyak orang kenal nama itu meskipun bukan penggemar sepak bola. Saya bukan penggemar sepak bola namun tahu nama BEPE dari media.
Awalnya saya tidak care tentang berita apapun mengenai BP namun sejak membaca tulisan Abah Dahlan Iskan (DI) saya mulai tertarik. Rasa tertarik itu saya simpan dulu, karena belum punya waktu untuk mengulik lebih dalam mengenai BP. Maka, tulisan Abah DI saya share di akun facebook karena di tulisan itu ada alamat Blog BP, sehingga ketika saya mau mencari blognya BP tinggal buka tulisan catatan Abah itu.
Saya setuju dengan pendapat Abah DI, BP emang keren, BP memang beda dari pemain sepak bola lainnya. Apa bedanya? banyak namun yang menarik perhatian Abah DI dan saya adalah BP rajin menulis.
Dari sebuah berita saya jadi tahu awalnya BP menulis itu terpaksa karena dia orang tertutup dan tidak suka bercerita terutama kepada wartawan. Dengan menulis itulah BP bisa menunangkan ide dan opininya sehingga tetap bisa berinteraksi dengan penggemarnya dan pihak lainnya. Dari keterpaksaan tersebut BP malah jadi ketagihan menulis. Jadilah setiap bulan ada satu atau dua lahir artikel di blog pribadi BP yang bisa dinikmati oleh penggemar dan siapa saja yang berkenan membacanya.
Selain rajin menulis artikel di blog pribadi BP juga sudah menulis buku Bepe20: Ketika Jemariku Menari (2011), dan Bepe20 Pride (2014). Hebaat ya...
--
Pagi ini saya teringat tulisan Abah DI dan inagt BP, kemudian saya coba cari blog BP di Google, dengan mengetikan kata pencarian ''Blog bambang pamungkas'' .Saya baca beberapa tulisannya, bagus. Tidak terlalu panjang namun inti tulisan tersampaikan. Ini menunjukan bahwa BP tidak hanya jago menendang bola namun juga cerdas.
Kemudian saya tertarik untuk membaca tentang BP dari media berita online. Dari media tersebut saya jadi tahu ternyata pemain bola yang lahir di Semarang , 10 juni 1980 itu memang sejak kecil sudah tertarik dengan bola, dan sejak usia belajar di sekolah sepak bola (SSB) di Jawa Tengah, Salatiga, Ungaran,dan Semarang. Akhirnya bakat BP diketahui oleh persija dan diajak bergabung di klub tersebut.
BP sempat bergabung dengan klub sepakbola selain persija baik dalam maupun luar negeri, namun di Persijalah karir BP dijalani sampai pensiun tahun 2019. Banyak prestasi yang dipersembahkan oleh BP. Sebanyak 351 pertandingan diikuti dan berhasil menyumbang 168 gol.
Pelajaran apa dari perjalanan hidup seorang BP? untuk menjadi ahli dibidang tertentu diperlukan fokus belajar sejak dini, Temukan potensi diri sejak dini, asah dan kembangkan sampai mahir/ jadi ahli. Ini menjadi pelajaran saya sebagai orang tua untuk mengenali potensi anak saya sejak dini. Orang tua BP ini hebaat, mengetahui potensi anaknya sejak dini dan memfasilitasinya dan mengembangkan potensi tersebut sampai berhasil. Kereeeen ini...
Pelajaran lainnya adalah BP rajin menulis, tentu sudah pada tahu apa manfaat menulis. Karir BP sebagai pemain sepak bola boleh pensiun karena memang ada masa pensiun, namun kegiatan menulis tidak ada pensiunnya. Jadi BP belum berakhir, BP masih bisa terus bersinar melalui tulisannya. Menulis itu memperpanjang usia.
BP itu unik, BP berbeda . Mengutip kalimat Ibu Septi P. Wulandani "Bagus saja tidak cukup, kita harus berbeda (unik)''. Pemain sepak biola banyak yang hebat, namun tidak banyak yang mau menulis seperti BP. Sengaja saya gunakan kata ''mau'' bukan ''suka'' menulis, sebab BP awalnya tidak suka menulis, dia terpaksa menulis, walau akhirnya jadi suka dan ketagihan menulis. Diawali dari terpaksa menajdi suka. Disini ada proses memulai, mencoba ....hal lain selain bidang utama yang ditekuni yaitu sepak bola.
Dari uraian itu sudah kelihatan kan kalau BP itu beda, unik, kereeen ....wajarlah jika dia sangat terkenal dan dipuja oleh penggemarnya. Apalagi menurut Abah DI BP juga pinter memilih istri ..(kalau ini tidak mau saya bahas disini ya..mungkin di tulisan yang lain, insyaallah). Saya yakin nama BP tak akan redup setelah pensiun dari sepak bola, nama BP akan tetap bersinar. Bisa jadi BP akan menjadi pelatih, jadi penulis atau pekerjaan lainnya.
Saya penasaran bagaimana orang tuanya menemukan potensi BP, dan begitu yakin dengan potensi BP di bidang sepak bola, sehingga mau memfasilitasinya untuk belajar di sekolah bola. Siapa juga mentor yang mendorong BP jadi percaya diri untuk fokus berkarir di sepak bola. Kapan-kapan hunting cari informasinya.
Pesan untuk diri saya adalah jadilah unik dan percaya diri. Juga, temukan potensi anak-anak dan fasilitasi agar terasah dan berkembang. Bismillah ... semoga Allah mudahkan dan lancarkan, aamiin.